Biak (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Biak Numfor, Papua, pada 2024 memberikan pendampingan usaha kelompok masyarakat (pokmas) untuk memproduksi pupuk kompos dari limbah sampah pasar dan rumah tangga setempat.
"Pokmas binaan DLH Biak setiap hari memproduksi pupuk kompos dari limbah sampah dua hingga tiga ton," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Iwan Ismulyanto di Biak, Jumat.
Ia mengatakan pupuk kompos hasil produksi pokmas Biak dimanfaatkan untuk menanam pohon di Kabupaten Biak Numfor.
Bahkan pupuk kompos hasil limbah sampah yang diolah pokmas, kata Iwan, sudah digunakan oleh petani lokal orang asli Papua.
"Kami terus memberikan pendampingan supaya keterlibatan masyarakat menangani limbah sampah diolah menjadi pupuk lebih optimal ke depan," kata Kepala DLH Biak Iwan.
Ia mengatakan, produk pupuk kompos hasil produksi pokmas Biak menjadi bahan utama menyuburkan tanaman sayuran.
Dengan adanya produksi pupuk kompos diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
"DLH Biak terus mendorong produksi pupuk kompos lebih besar lagi sehingga bisa memenuhi kebutuhan warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua Edward Sembiring mengakui keterlibatan masyarakat dalam mengelola limbah sampah dengan membuat pupuk kompos.
"Hasil produksi pupuk kompos dari pokmas Biak digunakan untuk mendukung program menanam pohon di Kabupaten Biak Numfor," cakap Edward.*
"Pokmas binaan DLH Biak setiap hari memproduksi pupuk kompos dari limbah sampah dua hingga tiga ton," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Iwan Ismulyanto di Biak, Jumat.
Ia mengatakan pupuk kompos hasil produksi pokmas Biak dimanfaatkan untuk menanam pohon di Kabupaten Biak Numfor.
Bahkan pupuk kompos hasil limbah sampah yang diolah pokmas, kata Iwan, sudah digunakan oleh petani lokal orang asli Papua.
"Kami terus memberikan pendampingan supaya keterlibatan masyarakat menangani limbah sampah diolah menjadi pupuk lebih optimal ke depan," kata Kepala DLH Biak Iwan.
Ia mengatakan, produk pupuk kompos hasil produksi pokmas Biak menjadi bahan utama menyuburkan tanaman sayuran.
Dengan adanya produksi pupuk kompos diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
"DLH Biak terus mendorong produksi pupuk kompos lebih besar lagi sehingga bisa memenuhi kebutuhan warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua Edward Sembiring mengakui keterlibatan masyarakat dalam mengelola limbah sampah dengan membuat pupuk kompos.
"Hasil produksi pupuk kompos dari pokmas Biak digunakan untuk mendukung program menanam pohon di Kabupaten Biak Numfor," cakap Edward.*