Sentani (ANTARA) - Word Wide Fund for Nature atau WWF Indonesia Program Papua melatih 30 warga Kampung Sereh dalam pembuatan kompos dari limbah organik.
Kegiatan pelatihan ini merupakan dukungan Bank Indonesia terhadap kelestarian lingkungan Papua dengan memanfaatkan limbah organik.
Staff Youth Education WWF Indonesia Program Papua Nixon Dasem di Sentani, Rabu, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk mengelola limbah organik secara efektif dan berkelanjutan, mengurangi sampah yang terbuang ke tempat pembuangan akhir, serta menghasilkan pupuk alami yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
“Kami berharap melalui pengolahan kompos dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan juga memberikan manfaat langsung bagi pertanian, kebun rumah tangga, dan ketahanan pangan lokal,” katanya.
Perwakilan Pemerintah Kampung Sereh Yoseph Assa memberikan apresiasi kepada WWF Indonesia Program Papua karena memberdayakan masyarakat dalam pembuatan kompos limbah organik
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat Kampung Sereh dapat lebih memacu dalam mengelola limbah organik menjadi kompos, yang tidak hanya bermanfaat untuk pertanian rumah tangga, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri menyambut baik kegiatan WWF dalam membuat kompos yang melibatkan 30 warga Kampung Sereh.
“Kami sangat senang dengan kegiatan ini karena dapat membuka wawasan masyarakat sehingga mampu memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk yang berguna bagi tanaman,” ujarnya.
Dia mengharapkan kegiatan pelatihan semacam ini dapat juga dilakukan di kampung-kampung lainnya sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah dan juga memberikan manfaat bagi banyak orang.
“Manfaat dari kompos sangat banyak salah satunya mampu meningkatkan kesuburan tanah sehingga tanaman menjadi subur,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WWF Indonesia latih 30 warga buat kompos limbah organik