Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua menyatakan tingkat kelulusan siswa SMA/SMK setempat tahun ajaran 2023-2024 mencapai 100 persen.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey di Jayapura, Senin, mengatakan capaian tersebut menandakan bahwa ibu kota Provinsi Papua itu masih menjadi barometer pendidikan di "Bumi Cenderawasih" --sebutan Papua.
"Selain itu juga kelulusan di Kota Jayapura mampu berdaya saing hingga ke tingkat regional, nasional, dan internasional," katanya.
Dia mengharapkan kelulusan peserta didik tahun ajaran 2023-2024 selain mengejar kuantitas juga kualitas sehingga bisa bersaing di pasar kerja dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
"Kami memberikan apresiasi kepada penyelenggara pendidikan Kota Jayapura, baik Dinas Pendidikan, kepala sekolah, para guru, tenaga kependidikan, komite sekolah dan para siswa yang mampu menunjukkan kapasitas diri, kemampuan, dan kecerdasannya," ujarnya.
Dia menjelaskan hal tersebut sebagai tanggung jawab bersama dalam menciptakan generasi muda Kota Jayapura yang unggul menuju Indonesia emas 2045.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Abdul Majid memberikan apresiasi kepada seluruh kepala SMA dan SMK serta dewan guru yang telah mengantarkan 3.871 siswa yang dinyatakan lulus saat ini.
"Kami berharap semua peserta didik bisa bertanggung jawab atas capaian yang telah diraih saat ini," katanya.
Ia mengimbau seluruh siswa SMA/SMK se-Kota Jayapura yang dinyatakan lulus untuk tidak melakukan euforia terlalu berlebihan, dengan mencoret pakaian dan tidak menggunakan kendaraan secara ugal-ugalan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun keluarga.
"Dengan demikian para siswa dapat melanjutkan amanat dari orang tua untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun pilihan profesi lainnya," ujarnya.
Kepala SMA Negeri 1 Jayapura Musa Msiren mengatakan 392 peserta didik tahun ajaran 2023-2024 pada lembaga pendidikan tersebut dinyatakan lulus 100 persen.
"Para siswa ini merupakan angkatan terakhir yang menggunakan kurikulum K-13 sehingga di tahun ajaran baru kami sudah menerapkan Kurikulum Merdeka," katanya.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey di Jayapura, Senin, mengatakan capaian tersebut menandakan bahwa ibu kota Provinsi Papua itu masih menjadi barometer pendidikan di "Bumi Cenderawasih" --sebutan Papua.
"Selain itu juga kelulusan di Kota Jayapura mampu berdaya saing hingga ke tingkat regional, nasional, dan internasional," katanya.
Dia mengharapkan kelulusan peserta didik tahun ajaran 2023-2024 selain mengejar kuantitas juga kualitas sehingga bisa bersaing di pasar kerja dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
"Kami memberikan apresiasi kepada penyelenggara pendidikan Kota Jayapura, baik Dinas Pendidikan, kepala sekolah, para guru, tenaga kependidikan, komite sekolah dan para siswa yang mampu menunjukkan kapasitas diri, kemampuan, dan kecerdasannya," ujarnya.
Dia menjelaskan hal tersebut sebagai tanggung jawab bersama dalam menciptakan generasi muda Kota Jayapura yang unggul menuju Indonesia emas 2045.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Abdul Majid memberikan apresiasi kepada seluruh kepala SMA dan SMK serta dewan guru yang telah mengantarkan 3.871 siswa yang dinyatakan lulus saat ini.
"Kami berharap semua peserta didik bisa bertanggung jawab atas capaian yang telah diraih saat ini," katanya.
Ia mengimbau seluruh siswa SMA/SMK se-Kota Jayapura yang dinyatakan lulus untuk tidak melakukan euforia terlalu berlebihan, dengan mencoret pakaian dan tidak menggunakan kendaraan secara ugal-ugalan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun keluarga.
"Dengan demikian para siswa dapat melanjutkan amanat dari orang tua untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun pilihan profesi lainnya," ujarnya.
Kepala SMA Negeri 1 Jayapura Musa Msiren mengatakan 392 peserta didik tahun ajaran 2023-2024 pada lembaga pendidikan tersebut dinyatakan lulus 100 persen.
"Para siswa ini merupakan angkatan terakhir yang menggunakan kurikulum K-13 sehingga di tahun ajaran baru kami sudah menerapkan Kurikulum Merdeka," katanya.