Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua akan memproduksi permen dan pasta coklat tahun ini dari hasil kakao petani.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura Jenny S Deda di Sentani, Jumat mengatakan pembuatan permen dan pasta coklat akan dilakukan dari sentra kakao kelompok tani Yombe, Kampung Hanggai Hamong Distrk Namblong.
“Ini merupakan upaya pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan dalam mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat,” katanya.
Menurut Jenny, upaya pemerintah daerah dalam mendukung produksi kakao beserta lanjutan kreasi dari hasil perkebunan itu maka dibangun rumah sarana pasca-produksi.
“Bulan lalu telah diresmikan oleh Penjabat Bupati Jayapura dalam upaya mendorong peningkatan UMKM yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Papua khususnya di Distrik Namblong,” katanya.
Ia menjelaskan sentra produksi kakao yang berada di wilayah Genyem (Distrik Namblong, Nimboran, Kemtuk, Kemtuk Gresi, Nimbokrang) selain menjadi pusat kakao untuk dibudidayakan atau keringkan tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai agro wisata bagi pelajar.
“Jadi guru-guru di wilayah itu dapat memperkenalkan pembudidayaan kakao hingga proses pengiringan maupun diolah menjadi produk lain kepada siswanya sehingga sejak dini mereka tahu tahapan-tahapan proses tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan kakao hasil petani di Kabupaten Jayapura sudah dihasilkan atau diproduksi menjadi minuman yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
“Kami sudah menghasilkan produk coklat dari rumah coklat yang berada di kompleks kantor Bupati Jayapura seperti permen coklat, pasta coklat dan bubuk coklat dan semuanya dari kakao hasil petani Kabupaten Jayapura,” katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura Jenny S Deda di Sentani, Jumat mengatakan pembuatan permen dan pasta coklat akan dilakukan dari sentra kakao kelompok tani Yombe, Kampung Hanggai Hamong Distrk Namblong.
“Ini merupakan upaya pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan dalam mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat,” katanya.
Menurut Jenny, upaya pemerintah daerah dalam mendukung produksi kakao beserta lanjutan kreasi dari hasil perkebunan itu maka dibangun rumah sarana pasca-produksi.
“Bulan lalu telah diresmikan oleh Penjabat Bupati Jayapura dalam upaya mendorong peningkatan UMKM yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Papua khususnya di Distrik Namblong,” katanya.
Ia menjelaskan sentra produksi kakao yang berada di wilayah Genyem (Distrik Namblong, Nimboran, Kemtuk, Kemtuk Gresi, Nimbokrang) selain menjadi pusat kakao untuk dibudidayakan atau keringkan tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai agro wisata bagi pelajar.
“Jadi guru-guru di wilayah itu dapat memperkenalkan pembudidayaan kakao hingga proses pengiringan maupun diolah menjadi produk lain kepada siswanya sehingga sejak dini mereka tahu tahapan-tahapan proses tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan kakao hasil petani di Kabupaten Jayapura sudah dihasilkan atau diproduksi menjadi minuman yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
“Kami sudah menghasilkan produk coklat dari rumah coklat yang berada di kompleks kantor Bupati Jayapura seperti permen coklat, pasta coklat dan bubuk coklat dan semuanya dari kakao hasil petani Kabupaten Jayapura,” katanya.