Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, memberikan imunisasi guna mencegah polio dan stunting pada anak usia 0 bulan hingga 7 tahun.
Kegiatan itu berlangsung di Posyandu Otauw Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura yang langsung dipantau Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, Selasa.
Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Selasa, mengatakan pihaknya gencar melakukan imunisasi polio dalam upaya mencegah stunting.
“Kalau imunisasi tidak dilakukan secara rutin bisa saja pertumbuhan anak menjadi lambat atau kerdil dan bisa mengakibatkan lumpuh akibat polio,” katanya.
Menurut dia, sampai saat ini belum ditemukan kasus polio di Kabupaten Jayapura, sehingga untuk menjaganya pihaknya melakukan imunisasi secara serentak di 22 puskesmas dan 227 posyandu.
“Kami berharap dengan gerakan ini Kabupaten Jayapura tetap zero kasus polio sampai kapan pun,” ujarnya.
Dia menjelaskan pemberian imunisasi masih akan dilakukan dengan menyasar usia 0-7 tahun untuk memperoleh imunisasi secara berkala di setiap posyandu.
“Posyandu menjadi pintu terdepan dalam terwujudnya imunisasi di Kabupaten Jayapura, dengan dukungan masyarakat membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas,” katanya.
Dia menambahkan bahwa imunisasi dibarengi dengan pemberian makanan bergizi atau makanan tambahan di setiap pelayanan posyandu.
“Ini sudah menjadi komitmen kami bahwa setiap pelayanan posyandu, maka anak yang datang dibawa orang tuanya mendapat makanan bergizi untuk mencegah stunting,” ujarnya.
Kegiatan itu berlangsung di Posyandu Otauw Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura yang langsung dipantau Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, Selasa.
Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Selasa, mengatakan pihaknya gencar melakukan imunisasi polio dalam upaya mencegah stunting.
“Kalau imunisasi tidak dilakukan secara rutin bisa saja pertumbuhan anak menjadi lambat atau kerdil dan bisa mengakibatkan lumpuh akibat polio,” katanya.
Menurut dia, sampai saat ini belum ditemukan kasus polio di Kabupaten Jayapura, sehingga untuk menjaganya pihaknya melakukan imunisasi secara serentak di 22 puskesmas dan 227 posyandu.
“Kami berharap dengan gerakan ini Kabupaten Jayapura tetap zero kasus polio sampai kapan pun,” ujarnya.
Dia menjelaskan pemberian imunisasi masih akan dilakukan dengan menyasar usia 0-7 tahun untuk memperoleh imunisasi secara berkala di setiap posyandu.
“Posyandu menjadi pintu terdepan dalam terwujudnya imunisasi di Kabupaten Jayapura, dengan dukungan masyarakat membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas,” katanya.
Dia menambahkan bahwa imunisasi dibarengi dengan pemberian makanan bergizi atau makanan tambahan di setiap pelayanan posyandu.
“Ini sudah menjadi komitmen kami bahwa setiap pelayanan posyandu, maka anak yang datang dibawa orang tuanya mendapat makanan bergizi untuk mencegah stunting,” ujarnya.