Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua meminta aparatur sipil negara (ASN) daerah setempat menghindari judi online (judol) guna menciptakan keluarga sejahtera.
Judi online menjadi perhatian serius Presiden RI Prabowo Subianto sehingga harus disikapi serius semua pihak termasuk pemerintah daerah.
Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Semuel Siriwa di Sentani, Minggu mengatakan judi online lebih banyak negatifnya dari pada positifnya sehingga harus ditinggalkan.
“Banyak kasus-kasus yang kita lihat diberita bagaimana gara-gara kasus judi online rumah tangga menjadi hancur, bahkan sampai terjadi pembunuhan antara suami istri,” katanya.
Menurut Penjabat Bupati, judi online dapat menyebabkan kerugian finansial dan dampak negatif lainnya.
“Bahkan dampak negatif selain finansial juga dapat menyebabkan depresi dan stres, kasus bunuh diri serta peningkatan tindak kriminal seperti pencurian dan perampokan,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk mendapatkan penambahan pendapatan banyak cara bukan mengharapkan dari judi online.
“Berjualan kuliner, atau usaha lainnya itu masih lebih baik dari pada bermain judi online yang bisa menyebabkan kerugian finansial bagi pemainnya,” katanya.
Dia mengharapkan pimpinan-pimpinan OPD di Pemkab Jayapura bisa lebih tegas kepada bawahannya terkait judi online.
“Harapan kami ASN di Pemkab Jayapura tidak bermain atau bersentuhan dengan aplikasi judi online apapun sehingga kesejahteraan serta keharmonisan dalam rumah tangga selalu terjaga,” ujarnya.