Timika (ANTARA) - PT Freeport Indonesia (PTFI) menurunkan tim khusus untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan akibat curah hujan tinggi sehingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kampung Waa Banti Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Senior Vice President Community Development PTFI Nathan Kum melalui rilis di Timika, Sabtu, mengatakan pihaknya bergerak cepat menyerahkan alat berat guna melakukan perbaikan jalan, tanggul dan normalisasi sungai.
"Kami mengerahkan dua unit alat berat excavator, empat articulate dump truk, satu wheel loader, dan satu grader beserta kru untuk memperbaiki jalan, tanggul, normalisasi sungai, serta perbaikan tanggul penahan jembatan Agawagom yang tergerus arus air sungai," katanya.
Menurut Nathan, banjir terjadi selama tiga hari menyebabkan akses jalan mengalami kerusakan pada tanggul sungai, jembatan serta beberapa titik ruas badan jalan menuju Kampung Banti.
"Dampaknya, akses transportasi masyarakat dan mobilitas tenaga kesehatan Rumah Sakit Bantu sempat terhenti, Kampung Waa Banti merupakan wilayah yang berada lima kilometer dari area operasi PTFI di Tembagapura," ujarnya.
Dia menjelaskan perbaikan menjadi sangat mendesak karena jalan dan jembatan yang rusak ini merupakan satu-satunya akses darat yang menghubungkan Timika, Tembagapura, Kampung Banti, Opitawak, dan Aroanop.
"Yang menjadi prioritas kami yakni membuka akses jalan yang setiap hari dipergunakan masyarakat, termasuk memastikan transportasi tenaga kesehatan dari Tembagapura menuju Rumah Sakit Banti berjalan lancar," katanya.
Kepala Kampung Banti 2 Demianus Natkime menambahkan mobilitas warga terganggu akibat banjir dan tanah longsor, dirinya mewakili masyarakat tiga kampung berterima kasih kepada PTFI yang telah bergerak cepat membantu.
"Saya mewakili masyarakat dari tiga kampung berterima kasih kepada Freeport Indonesia, yang telah bergerak cepat membantu perbaikan jalan utama Kampung Waa Banti," katanya.
Senior Vice President Community Development PTFI Nathan Kum melalui rilis di Timika, Sabtu, mengatakan pihaknya bergerak cepat menyerahkan alat berat guna melakukan perbaikan jalan, tanggul dan normalisasi sungai.
"Kami mengerahkan dua unit alat berat excavator, empat articulate dump truk, satu wheel loader, dan satu grader beserta kru untuk memperbaiki jalan, tanggul, normalisasi sungai, serta perbaikan tanggul penahan jembatan Agawagom yang tergerus arus air sungai," katanya.
Menurut Nathan, banjir terjadi selama tiga hari menyebabkan akses jalan mengalami kerusakan pada tanggul sungai, jembatan serta beberapa titik ruas badan jalan menuju Kampung Banti.
"Dampaknya, akses transportasi masyarakat dan mobilitas tenaga kesehatan Rumah Sakit Bantu sempat terhenti, Kampung Waa Banti merupakan wilayah yang berada lima kilometer dari area operasi PTFI di Tembagapura," ujarnya.
Dia menjelaskan perbaikan menjadi sangat mendesak karena jalan dan jembatan yang rusak ini merupakan satu-satunya akses darat yang menghubungkan Timika, Tembagapura, Kampung Banti, Opitawak, dan Aroanop.
"Yang menjadi prioritas kami yakni membuka akses jalan yang setiap hari dipergunakan masyarakat, termasuk memastikan transportasi tenaga kesehatan dari Tembagapura menuju Rumah Sakit Banti berjalan lancar," katanya.
Kepala Kampung Banti 2 Demianus Natkime menambahkan mobilitas warga terganggu akibat banjir dan tanah longsor, dirinya mewakili masyarakat tiga kampung berterima kasih kepada PTFI yang telah bergerak cepat membantu.
"Saya mewakili masyarakat dari tiga kampung berterima kasih kepada Freeport Indonesia, yang telah bergerak cepat membantu perbaikan jalan utama Kampung Waa Banti," katanya.