Sentani (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Papua mengajak warga untuk mengumpulkan sampah plastik karena memiliki nilai ekonomis.
Bank sampah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup siap menampung sampah botol plastik dari warga yang dihargai senilai Rp1.000/Kg.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Saverius Manangsang di Sentani, Selasa, mengatakan warga yang mengumpulkan sampah-sampah plastik khusus botol bisa membawa ke bank sampah binaan Dinas Lingkungan Hidup.
"Warga bisa mengumpulnya dalam jumlah banyak dan dibawa ke bank sampah di Komba, kemudian di timbang dan akan dibayar sesuai beratnya," katanya.
Menurut Saverius, dengan metode ini sebenarnya mengajarkan warga secara tidak langsung untuk menjaga lingkungan tetap bersih dari berbagai sampah.
"Kita tahu sampah plastik itu tidak akan pernah terurai ketika dibakar, bahkan sampai 100 tahun, sehingga satu-satunya cara menyelamatkan lingkungan dengan mendaur ulang dalam berbagai bentuk," ujarnya.
Dia menjelaskan selain botol plastik, pihaknya juga mengajak warga untuk mengumpulkan karton sehingga mengurangi sampah yang di bawa ke tempat pembuangan sementara (TPS) Doyo Lama.
"Harga karton Rp700 per kilogram, memang agak turun dari biasanya Rp1000-Rp1.500, tetapi kami terus mengajak warga untuk membersihkan sampah dengan menjualnya ke bank sampah," katanya.
Dia menambahkan setiap hari pihaknya mengangkut sampah ke TPS Doyo Lama kurang lebih sebanyak 66 ton.
"Pengangkutan sampah saat ini di tiga distrik Yakni Distrik Sentani Timur, Sentani dan Waibu yang menjadi fokus dari Dinas Lingkungan Hidup," ujarnya.
Bank sampah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup siap menampung sampah botol plastik dari warga yang dihargai senilai Rp1.000/Kg.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Saverius Manangsang di Sentani, Selasa, mengatakan warga yang mengumpulkan sampah-sampah plastik khusus botol bisa membawa ke bank sampah binaan Dinas Lingkungan Hidup.
"Warga bisa mengumpulnya dalam jumlah banyak dan dibawa ke bank sampah di Komba, kemudian di timbang dan akan dibayar sesuai beratnya," katanya.
Menurut Saverius, dengan metode ini sebenarnya mengajarkan warga secara tidak langsung untuk menjaga lingkungan tetap bersih dari berbagai sampah.
"Kita tahu sampah plastik itu tidak akan pernah terurai ketika dibakar, bahkan sampai 100 tahun, sehingga satu-satunya cara menyelamatkan lingkungan dengan mendaur ulang dalam berbagai bentuk," ujarnya.
Dia menjelaskan selain botol plastik, pihaknya juga mengajak warga untuk mengumpulkan karton sehingga mengurangi sampah yang di bawa ke tempat pembuangan sementara (TPS) Doyo Lama.
"Harga karton Rp700 per kilogram, memang agak turun dari biasanya Rp1000-Rp1.500, tetapi kami terus mengajak warga untuk membersihkan sampah dengan menjualnya ke bank sampah," katanya.
Dia menambahkan setiap hari pihaknya mengangkut sampah ke TPS Doyo Lama kurang lebih sebanyak 66 ton.
"Pengangkutan sampah saat ini di tiga distrik Yakni Distrik Sentani Timur, Sentani dan Waibu yang menjadi fokus dari Dinas Lingkungan Hidup," ujarnya.