Biak (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Biak Numfor, Papua, telah menyiapkan dua sekolah yaitu SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 5 menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri pada 2025.
"Dalam rangka mewujudkan Sekolah Adiwiyata Mandiri, syaratnya sekolah tersebut harus mendapat gelar Adiwiyata Nasional, ya dua sekolah SMP ini sudah memenuhi kriteria karena meraih penghargaan," ujar Kepala DLH Biak Numfor Iwan Ismulyanto dihubungi di Biak, Rabu.
Sedangkan kriteria lain Sekolah Adiwiyata Mandiri, lanjut dia, sekolah tersebut harus membuat kerja sama atau MoU dengan mitra binaan minimal 10 sekolah yang ditetapkan melalui keputusan Dinas Pendidikan setempat.
Diakuinya, ada empat komponen utama yang harus dikembangkan Sekolah Adiwiyata yakni pertama berupa kebijakan yang berbasis lingkungan. Kedua, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yang melibatkan seluruh warga sekolah utamanya para siswa.
Ketiga, berupa pembelajaran tentang Lingkungan Hidup (Kurikulum berbasis Lingkungan). "Keempat, kesiapan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan," ujar Iwan Ismulyanto.
Diakuinya, prinsip dasar dari Program Adiwiyata adalah partisipatif dan berkelanjutan untuk menjaga lingkungan bersih.
Sementara untuk komponen Adiwiyata adalah kebijakan berwawasan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
"Dalam rangka mewujudkan Sekolah Adiwiyata Mandiri, syaratnya sekolah tersebut harus mendapat gelar Adiwiyata Nasional, ya dua sekolah SMP ini sudah memenuhi kriteria karena meraih penghargaan," ujar Kepala DLH Biak Numfor Iwan Ismulyanto dihubungi di Biak, Rabu.
Sedangkan kriteria lain Sekolah Adiwiyata Mandiri, lanjut dia, sekolah tersebut harus membuat kerja sama atau MoU dengan mitra binaan minimal 10 sekolah yang ditetapkan melalui keputusan Dinas Pendidikan setempat.
Diakuinya, ada empat komponen utama yang harus dikembangkan Sekolah Adiwiyata yakni pertama berupa kebijakan yang berbasis lingkungan. Kedua, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yang melibatkan seluruh warga sekolah utamanya para siswa.
Ketiga, berupa pembelajaran tentang Lingkungan Hidup (Kurikulum berbasis Lingkungan). "Keempat, kesiapan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan," ujar Iwan Ismulyanto.
Diakuinya, prinsip dasar dari Program Adiwiyata adalah partisipatif dan berkelanjutan untuk menjaga lingkungan bersih.
Sementara untuk komponen Adiwiyata adalah kebijakan berwawasan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.