Sentani (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Jayapura menurunkan tim Indonesia Automaitic Finger Identification System (Inafis) untuk mengungkap kematian anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya di Sentani.
NK (48), seorang anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar hotel di Sentani Kabupaten Jayapura pada Jumat (28/6).
Kepala Kepolisian Resor Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen melalui Kasat Reskrim AKP Aryya Nusa Hindrawan di Sentani, Jumat mengatakan pihaknya menurunkan tim Inafis untuk mengungkap kematian anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya.
"Kami berharap kematian dari anggota DPRD Jayawijaya berinisial NK dapat terungkap apakah karena sakit atau ada penyebab lainnya," katanya.
Menurut AKP Aryya, korban ditemukan di dalam kamar hotel oleh pihak hotel yang bertugas karena waktu nginapnya sudah habis namun korban tidak kunjung keluar.
"Saat ditemukan korban tepat berada di belakang pintu atau mengganjal saat pintu hendak dibuka," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kami berharap secepatnya memperoleh kepastian bahwa korban meninggal disebabkan karena apa, supaya keluarga pun dapat mengetahui penyebab kematian korban," katanya.
Dia menambahkan korban terakhir terlihat pada Rabu (26/6) sekitar pukul 23.00 WIT, setelah korban sudah tidak terlihat hingga ditemukan tak bernyawa di dalam kamar hotel.
NK (48), seorang anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar hotel di Sentani Kabupaten Jayapura pada Jumat (28/6).
Kepala Kepolisian Resor Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen melalui Kasat Reskrim AKP Aryya Nusa Hindrawan di Sentani, Jumat mengatakan pihaknya menurunkan tim Inafis untuk mengungkap kematian anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya.
"Kami berharap kematian dari anggota DPRD Jayawijaya berinisial NK dapat terungkap apakah karena sakit atau ada penyebab lainnya," katanya.
Menurut AKP Aryya, korban ditemukan di dalam kamar hotel oleh pihak hotel yang bertugas karena waktu nginapnya sudah habis namun korban tidak kunjung keluar.
"Saat ditemukan korban tepat berada di belakang pintu atau mengganjal saat pintu hendak dibuka," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kami berharap secepatnya memperoleh kepastian bahwa korban meninggal disebabkan karena apa, supaya keluarga pun dapat mengetahui penyebab kematian korban," katanya.
Dia menambahkan korban terakhir terlihat pada Rabu (26/6) sekitar pukul 23.00 WIT, setelah korban sudah tidak terlihat hingga ditemukan tak bernyawa di dalam kamar hotel.