Timika (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Disdik) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, mengatakan pihaknya alokasikan dana otonomi khusus Papua (otsus) 2024 sebesar Rp10 miliar untuk beasiswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Mimika Jenny O. Usmani di Timika, Ahad, mengatakan pihaknya akan mendata penerima beasiswa dan mencocokkan data tersebut dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
"YPMAK ini merupakan pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, untuk itu perlu untuk mencocokkan data pemerintah dan mereka," katanya.
Menurut Jenny, melalui pencocokan data tersebut maka dapat dipilah yang menjadi bagian YPMAK dan pemerintah agar tidak terjadi penggandaan data penerima beasiswa.
"Untuk anggarannya nanti akan kami berikan langsung ke pihak perguruan tinggi, kami sudah tidak lagi menyerahkan ke individu lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan hal ini merupakan keputusan yang dibuat berdasarkan hasil evaluasi ke beberapa kota studi yang melibatkan pihak inspektorat.
”Memang selama ini ada bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Mimika untuk putra-putri guna menunjang biaya pendidikan, namun tidak dikelola oleh Disdik," katanya lagi.
Dia menambahkan dari hasil evaluasi didapati bahwa anak-anak menerima bantuan tetapi tidak masuk kuliah, dan ini adalah kenyataan di lapangan yang sebenarnya.
"Untuk itu maka kami mengevaluasi dengan ketat, agar pemberian beasiswa dapat sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya lagi.*
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Mimika Jenny O. Usmani di Timika, Ahad, mengatakan pihaknya akan mendata penerima beasiswa dan mencocokkan data tersebut dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
"YPMAK ini merupakan pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, untuk itu perlu untuk mencocokkan data pemerintah dan mereka," katanya.
Menurut Jenny, melalui pencocokan data tersebut maka dapat dipilah yang menjadi bagian YPMAK dan pemerintah agar tidak terjadi penggandaan data penerima beasiswa.
"Untuk anggarannya nanti akan kami berikan langsung ke pihak perguruan tinggi, kami sudah tidak lagi menyerahkan ke individu lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan hal ini merupakan keputusan yang dibuat berdasarkan hasil evaluasi ke beberapa kota studi yang melibatkan pihak inspektorat.
”Memang selama ini ada bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Mimika untuk putra-putri guna menunjang biaya pendidikan, namun tidak dikelola oleh Disdik," katanya lagi.
Dia menambahkan dari hasil evaluasi didapati bahwa anak-anak menerima bantuan tetapi tidak masuk kuliah, dan ini adalah kenyataan di lapangan yang sebenarnya.
"Untuk itu maka kami mengevaluasi dengan ketat, agar pemberian beasiswa dapat sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya lagi.*