Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menyebutkan metode frozen atau beku dapat menjaga stabilitas harga cabai di mana masa ketahanan komoditas tersebut menjadi lama dan tidak cepat busuk.
 
Penjabat Sekda Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik di Jayapura minggu, mengatakan cabai merupakan salah satu komoditi pangan penyumbang inflasi tertinggi di Papua Tengah.
 
"Namun karena metode frozen itu kini harga cabai bisa mencapai Rp60.000 per kilogram," katanya.
 
Menurut Anwar, metode frozen yang di gunakan para pedagang ini dilakukan guna mencegah kerusakan sehingga pedagang dapat memperbanyak stok.
 
"Oleh sebab itu berdasarkan pantauan kami stok komoditas tani di pasar tradisional terbilang aman dan harga-harga mulai stabil," ujarnya.
 
Dia menjelaskan meski menemukan solusi terkait komoditas cabai namun pihaknya akan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas harga serta membantu petani agar meningkatkan hasil panen sehingga ke depan stok tetap terjaga.
 
"Komoditi ini kebanyakan masih didatangkan dari Makassar dan Surabaya sehingga kami gencar meningkatkan produksi hasil tani agar ke depan tidak lagi melakukan pengiriman dari luar atau mungkin kami yang mengirim ke luar," katanya lagi.
 
Sementara itu salah satu pedagang cabai di Pasar Kalibobo, Salam mengatakan dengan melakukan metode cabai frozen, membuat pihaknya lebih leluasa memperbanyak setok karena tidak takut dagang rusak selain itu banyak juga peminatnya.
 
"Untuk harga modal jika dibeli dari petani lokal di Nabire berada di kisaran Rp120.000 namun dengan menggunakan metode frozen ini pihaknya tetap membeli dan menjualnya kembali dengan harga terjangkau," katanya.

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024