Sentani (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi menyatakan perempuan Papua harus mandiri guna mendukung ekonomi keluarga.
“Perempuan harus punya penghasilan sendiri sehingga mampu mendukung perekonomian keluarga,” kata Sekda Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi usai membuka pelatihan tata rias pengantin di Sentani, Kamis.
Menurut Sekda Hana, inisiatif Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Jayapura menggelar kegiatan ini sangat tepat untuk menumbuhkan semangat berwirausaha dengan membuat salon.
“Kami mendukung penuh kegiatan tata rias pengantin karena saat ini potensi tersebut jarang untuk orang asli Papua (OAP) sehingga dengan ini mereka bisa memulai hal baru itu,” ujarnya.
Dia menjelaskan kegiatan ini perlu untuk dilaksanakan secara kontinyu supaya perempuan Papua di kampung ada kegiatan yang mampu meningkatkan ekonomi mereka.
“Kami berharap perempuan Papua yang mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga keluar dapat langsung mempraktikkan hal itu di dunia kerja,” katanya.
Dia menambahkan kegiatan serupa saat dilaksanakan ke depan bisa melibatkan banyak lagi peserta khususnya perempuan asli Papua.
“Masyarakat yang besok ada hajatan supaya tidak sungkan menggunakan jasa saudara-saudara perempuan yang mengikuti kegiatan saat ini, itu juga merupakan bentuk dukungan kepada mereka,” ujarnya.*
“Perempuan harus punya penghasilan sendiri sehingga mampu mendukung perekonomian keluarga,” kata Sekda Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi usai membuka pelatihan tata rias pengantin di Sentani, Kamis.
Menurut Sekda Hana, inisiatif Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Jayapura menggelar kegiatan ini sangat tepat untuk menumbuhkan semangat berwirausaha dengan membuat salon.
“Kami mendukung penuh kegiatan tata rias pengantin karena saat ini potensi tersebut jarang untuk orang asli Papua (OAP) sehingga dengan ini mereka bisa memulai hal baru itu,” ujarnya.
Dia menjelaskan kegiatan ini perlu untuk dilaksanakan secara kontinyu supaya perempuan Papua di kampung ada kegiatan yang mampu meningkatkan ekonomi mereka.
“Kami berharap perempuan Papua yang mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga keluar dapat langsung mempraktikkan hal itu di dunia kerja,” katanya.
Dia menambahkan kegiatan serupa saat dilaksanakan ke depan bisa melibatkan banyak lagi peserta khususnya perempuan asli Papua.
“Masyarakat yang besok ada hajatan supaya tidak sungkan menggunakan jasa saudara-saudara perempuan yang mengikuti kegiatan saat ini, itu juga merupakan bentuk dukungan kepada mereka,” ujarnya.*