Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua, terus meningkatkan pemeliharaan penerangan lampu jalan umum (PLJU) dengan mengganti lampu yang padam.
Hal ini menyusul lampu jalan mulai dari batas Kota Jayapura-Kabupaten Jayapura telah padam beberapa waktu lalu sehingga mengganggu aktivitas kendaraan maupun manusia pada malam hari.
Kepala Dinas Pertanahan Perumahan dan Kawasan Permukiman (DP2KP) Kabupaten Jayapura Terry F Ayomi di Sentani, Jumat, mengatakan pemadaman lampu jalan itu disebabkan kecelakaan.
“Kasus yang sering terjadi itu mobil menabrak tiang lampu sehingga tiangnya bengkok atau patah menyebabkan lampu padam,” katanya.
Menurut Terry, pihaknya terus meningkatkan pelayanan penerangan lampu jalan umum dengan perawatan dan itu telah dilakukan sejak 2019-2023.
“Untuk membuat satu tiang dengan dua lampu biaya yang harus dikeluarkan Rp25 juta-Rp30 juta, dan jumlah lampu jalan kurang lebih 200 unit sepanjang jalan protokol,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya telah menganggarkan untuk pengadaan lampu jalan umum kurang lebih 300 unit pada tahun ini.
“Lampu-lampu yang tidak menyala itu atas permintaan penjabat bupati supaya diganti dengan yang baru, dan telah dihitung ada 300 lampu jalan umum yang akan diganti,” katanya.
Dia menambahkan bahwa jika anggaran telah disetujui oleh legislatif maka pengerjaan sudah dapat berjalan sehingga jalan yang tadinya gelap menjadi terang.
“Harapan kami jalan protokol maupun jalan-jalan kompleks yang gelap bisa diterangi dengan 300 lampu jalan umum yang akan dipasang,” ujarnya.
Dia berharap masyarakat bisa menjaga lampu jalan umum yang nantinya dipasang oleh Pemkab Jayapura melalui Dinas Pertanahan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Hal ini menyusul lampu jalan mulai dari batas Kota Jayapura-Kabupaten Jayapura telah padam beberapa waktu lalu sehingga mengganggu aktivitas kendaraan maupun manusia pada malam hari.
Kepala Dinas Pertanahan Perumahan dan Kawasan Permukiman (DP2KP) Kabupaten Jayapura Terry F Ayomi di Sentani, Jumat, mengatakan pemadaman lampu jalan itu disebabkan kecelakaan.
“Kasus yang sering terjadi itu mobil menabrak tiang lampu sehingga tiangnya bengkok atau patah menyebabkan lampu padam,” katanya.
Menurut Terry, pihaknya terus meningkatkan pelayanan penerangan lampu jalan umum dengan perawatan dan itu telah dilakukan sejak 2019-2023.
“Untuk membuat satu tiang dengan dua lampu biaya yang harus dikeluarkan Rp25 juta-Rp30 juta, dan jumlah lampu jalan kurang lebih 200 unit sepanjang jalan protokol,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya telah menganggarkan untuk pengadaan lampu jalan umum kurang lebih 300 unit pada tahun ini.
“Lampu-lampu yang tidak menyala itu atas permintaan penjabat bupati supaya diganti dengan yang baru, dan telah dihitung ada 300 lampu jalan umum yang akan diganti,” katanya.
Dia menambahkan bahwa jika anggaran telah disetujui oleh legislatif maka pengerjaan sudah dapat berjalan sehingga jalan yang tadinya gelap menjadi terang.
“Harapan kami jalan protokol maupun jalan-jalan kompleks yang gelap bisa diterangi dengan 300 lampu jalan umum yang akan dipasang,” ujarnya.
Dia berharap masyarakat bisa menjaga lampu jalan umum yang nantinya dipasang oleh Pemkab Jayapura melalui Dinas Pertanahan Perumahan dan Kawasan Permukiman.