Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura menyatakan budi daya ikan mujair adalah langkah tepat dalam percepatan ketahanan pangan di Papua.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay, di Sentani, Kamis, mengatakan potensi ikan air tawar khususnya mujair di Danau Sentani sangat besar, sehingga perlu penanganan budi daya yang baik.
“Lihat keramba ikan mujair tersebar di Danau Sentani, dan ini menjadi kekuatan dalam ketahanan pangan nasional khususnya di Provinsi Papua,” katanya lagi.
Menurut Delila, potensi ikan mujair cukup tinggi di Kabupaten Jayapura, dan hal yang harus dilalukan pemerintah yakni membantu mereka dalam pakan ikan.
“Harus ada intervensi pemerintah mengenai harga pakan, sehingga tidak menghambat petani mujair dalam mengembangkan potensi tersebut,” ujarnya.
Dia menyebutkan, harga mujair Rp80.000/kg, dan tingginya harga tersebut disebabkan karena mahalnya pakan ikan.
“Kami juga rasa prihatin dengan petani mujair, karena kenaikan harga pakan tidak mempengaruhi harga ikan tetap seperti itu Rp80.000/kg,” katanya pula.
Dia menambahkan, dukungan juga harus diberikan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) teknis dalam membina petani mujair di Danau Sentani.
“Dukungan yang dimaksud adalah bantuan pakan dan bibit, sehingga program ketahanan pangan nasional tetap terjaga dengan baik di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura,” ujarnya pula.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura daerah setempat, mengikuti panen raya mujair di keramba Tanjung Elmo Kampung Asei Kecil Distrik Sentani Timur yang digelar Lantamal X Jayapura.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay, di Sentani, Kamis, mengatakan potensi ikan air tawar khususnya mujair di Danau Sentani sangat besar, sehingga perlu penanganan budi daya yang baik.
“Lihat keramba ikan mujair tersebar di Danau Sentani, dan ini menjadi kekuatan dalam ketahanan pangan nasional khususnya di Provinsi Papua,” katanya lagi.
Menurut Delila, potensi ikan mujair cukup tinggi di Kabupaten Jayapura, dan hal yang harus dilalukan pemerintah yakni membantu mereka dalam pakan ikan.
“Harus ada intervensi pemerintah mengenai harga pakan, sehingga tidak menghambat petani mujair dalam mengembangkan potensi tersebut,” ujarnya.
Dia menyebutkan, harga mujair Rp80.000/kg, dan tingginya harga tersebut disebabkan karena mahalnya pakan ikan.
“Kami juga rasa prihatin dengan petani mujair, karena kenaikan harga pakan tidak mempengaruhi harga ikan tetap seperti itu Rp80.000/kg,” katanya pula.
Dia menambahkan, dukungan juga harus diberikan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) teknis dalam membina petani mujair di Danau Sentani.
“Dukungan yang dimaksud adalah bantuan pakan dan bibit, sehingga program ketahanan pangan nasional tetap terjaga dengan baik di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura,” ujarnya pula.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura daerah setempat, mengikuti panen raya mujair di keramba Tanjung Elmo Kampung Asei Kecil Distrik Sentani Timur yang digelar Lantamal X Jayapura.