Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengusulkan 22 sekolah mulai SD hingga SMA/SMK untuk maju ke penilaian Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN) dan Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM) 2024.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri di Sentani, Minggu, mengatakan penilaian sekolah adiwiyata sangat penting dalam mendorong sekolah dan warga sekolah untuk lebih mencintai lingkungan.
"Tahun ini kami mengajukan 22 sekolah sebagai calon sekolah Adiwiyata 2024. Dalam hal ini pembinaan dan pendampingannya telah dilakukan,” katanya.
Menurut Basri, setelah dilakukan pendampingan, selanjutnya akan diajukan untuk mengikuti kompetensi calon sekolah Adiwiyata Nasional maupun calon sekolah Adiwiyata Mandiri yang penilaiannya dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI di Jakarta.
“Kami berharap semua sekolah yang diajukan dapat terpilih dan diberikan penghargaan KLHK sebagai sekolah adiwiyata nasional maupun mandiri,” katanya
Dia menjelaskan ada beberapa sekolah yang juga dilakukan pembinaan dalam rangka mengikuti seleksi (calon) sekolah Adiwiyata Nasional di Jakarta, di mana tim dari Jakarta akan ke Kabupaten Jayapura untuk melakukan penilaian-penilaian.
"Tahun 2023 ada lima sekolah yang terpilih sebagai sekolah Adiwiyata Nasional yaitu SMP Asisi, SMA Bonaventura, SMK YPKP, SMPN 1 Sentani, dan SDN YPK Sentani, sedangkan pada tahun 2022 hanya satu sekolah yang terpilih yakni SMPN 2 Sentani,” katanya.
Dia berharap 22 sekolah yang diusulkan itu memenuhi syarat dan memperoleh juara sebagai Sekolah Adiwiyata 2024.
Adiwiyata secara internasional disebut dengan green school merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri di Sentani, Minggu, mengatakan penilaian sekolah adiwiyata sangat penting dalam mendorong sekolah dan warga sekolah untuk lebih mencintai lingkungan.
"Tahun ini kami mengajukan 22 sekolah sebagai calon sekolah Adiwiyata 2024. Dalam hal ini pembinaan dan pendampingannya telah dilakukan,” katanya.
Menurut Basri, setelah dilakukan pendampingan, selanjutnya akan diajukan untuk mengikuti kompetensi calon sekolah Adiwiyata Nasional maupun calon sekolah Adiwiyata Mandiri yang penilaiannya dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI di Jakarta.
“Kami berharap semua sekolah yang diajukan dapat terpilih dan diberikan penghargaan KLHK sebagai sekolah adiwiyata nasional maupun mandiri,” katanya
Dia menjelaskan ada beberapa sekolah yang juga dilakukan pembinaan dalam rangka mengikuti seleksi (calon) sekolah Adiwiyata Nasional di Jakarta, di mana tim dari Jakarta akan ke Kabupaten Jayapura untuk melakukan penilaian-penilaian.
"Tahun 2023 ada lima sekolah yang terpilih sebagai sekolah Adiwiyata Nasional yaitu SMP Asisi, SMA Bonaventura, SMK YPKP, SMPN 1 Sentani, dan SDN YPK Sentani, sedangkan pada tahun 2022 hanya satu sekolah yang terpilih yakni SMPN 2 Sentani,” katanya.
Dia berharap 22 sekolah yang diusulkan itu memenuhi syarat dan memperoleh juara sebagai Sekolah Adiwiyata 2024.
Adiwiyata secara internasional disebut dengan green school merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.