Sentani (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jayapura mengharapkan warga Papua memanfaatkan fasilitas kapal perintis.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura Elbyn Padolo di Sentani, Senin mengatakan Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 81 merupakan dukungan Kementerian Perhubungan RI dalam program tol laut guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kapal perintis istilah itu (KM Sabuk Nusantara 81) itu dari Depapre ke Kota Jayapura hanya Rp6.000/orang dan barang bawaan gratis namun warga kurang memanfaatkan fasilitas ini,” katanya.

Menurut Elbyn Padolo, harga tiket kapal tersebut merupakan subsidi pemerintah pusat untuk mendukung peningkatan perekonomian warga di wilayah pesisir.

“Warga yang hendak membawa hasil laut maupun kebun dari Depapre ke Kota Jayapura maupun sebaliknya tidak perlu mengeluarkan biaya mahal, cukup Rp6.000,” ujarnya.

Namun, lanjut dia, kenyataan yang terjadi di lapangan warga lebih memilih menggunakan kendaraan darat atau mobil untuk mengangkut hasil laut maupun kebun ke kota dengan harga sewa mencapai Rp500 ribu sekali jalan.

“Kami dari pemerintah daerah telah mensosialisasikan hal ini supaya menggerakkan warga menggunakan kapal perintis sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka,” katanya.

Dia menambahkan kapal perintis tersebut masuknya di setiap pelabuhan atau dermaga khususnya Depapre sekali dalam seminggu.

“Meskipun satu kali seminggu tetapi kapal perintis yang masuk di Depapre itu ada KM Sabuk Nusantara 81, KM Sabuk Nusantara 29 dan KM Sabuk Nusantara 45 jadi warga bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk mengangkut barang dalam jumlah banyak.

Rute KM Sabuk Nusantara 81 diantaranya Pelabuhan Jayapura-Depapre-Kaipuri-Dawai-Serui-Waren-Nabire-Sarmi.

Rute KM Sabuk Nusantara 29 di antaranya Pelabuhan Jayapura-Depapre-Teba-Kurudu-Waren-Serui-Woi-Miosnum-Poom-Biak-Numfor-Manokwari

Rute KM Sabuk Nusantara 45 diantaranya Pelabuhan Jayapura-Depapre-Kaipuri-Dawai-Serui-Waren-Nabire-Sarmi.

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024