Jayapura (ANTARA) - Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Wilayah Keerom, Papua mengajak semua masyarakat adat yang berada di wilayah ini tetap menjaga situasi keamanan tetap kondusif menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024.
Ketua LMA Keerom Jakobus Mekawa dalam keterangannya di Jayapura, Sabtu, mengatakan pelaksanaan pesta demokrasi dilaksanakan setiap lima tahun sekali sehingga diharapkan semua warga Keerom tidak melakukan aksi yang dapat menimbulkan kegaduhan.
"Saya selaku Ketua LMA Wilayah Keerom meminta supaya masyarakat adat tidak mengganggu pelaksanaan pilkada," katanya.
Menurut Mekawa, seluruh tahapan pilkada di Kabupaten Keerom harus berjalan dengan aman dan damai sehingga pihaknya berharap masyarakat dapat menyukseskan pesta demokrasi ini terutama di wilayah perbatasan RI-PNG.
"Kami harus menghargai pilkada sebagai agenda nasional dan tidak boleh ada yang melakukan kegiatan yang melanggar hukum untuk mengacaukan pilkada," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindak kriminal yang melanggar hukum sebab itu akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
"Tetapi bersama-sama dengan aparat keamanan menciptakan situasi yang aman sehingga pilkada berlangsung demokratis dan menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan pilihan rakyat," katanya lagi.
Dia mengimbau agar masyarakat setempat dapat menyalurkan hak suara pada pilkada tetapi juga dapat mengawal tahapan pilkada di Kabupaten Keerom.
Ketua LMA Keerom Jakobus Mekawa dalam keterangannya di Jayapura, Sabtu, mengatakan pelaksanaan pesta demokrasi dilaksanakan setiap lima tahun sekali sehingga diharapkan semua warga Keerom tidak melakukan aksi yang dapat menimbulkan kegaduhan.
"Saya selaku Ketua LMA Wilayah Keerom meminta supaya masyarakat adat tidak mengganggu pelaksanaan pilkada," katanya.
Menurut Mekawa, seluruh tahapan pilkada di Kabupaten Keerom harus berjalan dengan aman dan damai sehingga pihaknya berharap masyarakat dapat menyukseskan pesta demokrasi ini terutama di wilayah perbatasan RI-PNG.
"Kami harus menghargai pilkada sebagai agenda nasional dan tidak boleh ada yang melakukan kegiatan yang melanggar hukum untuk mengacaukan pilkada," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindak kriminal yang melanggar hukum sebab itu akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
"Tetapi bersama-sama dengan aparat keamanan menciptakan situasi yang aman sehingga pilkada berlangsung demokratis dan menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan pilihan rakyat," katanya lagi.
Dia mengimbau agar masyarakat setempat dapat menyalurkan hak suara pada pilkada tetapi juga dapat mengawal tahapan pilkada di Kabupaten Keerom.