Biak (ANTARA) - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyebut, tenaga kesehatan asal Kabupaten Biak Numfor, Papua punya peluang untuk bekerja di rumah sakit Jepang.
"Saat ini ada empat warga Biak bekerja di Jepang sehingga kami berkunjung ke Kabupaten Biak Numfor untuk memberikan informasi peluang menjadi tenaga kerja kesehatan di negara Jepang," ujar Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia Afrika BP2MI Seriulina Br Tarigan di Biak,Rabu.
Diakuinya, adanya empat warga Biak yang sudah bekerja di Jepang berarti telah membuka jalan untuk tenaga kesehatan lainnya supaya dapat mengikuti jalur pekerjaan di negeri Sakura Jepang.
Seriulina menyebut, tempat yang menjadi fokus kunjungan kerja jajaran BP2MI di Kabupaten Biak Numfor di antaranya loka latihan kerja, rumah sakit umum daerah dan Politeknik Kesehatan.
Melalui kunjungan dan sosialisasi ini, lanjut Seriulina, mahasiswa ataupun tenaga kesehatan yang berminat kerja di Jepang dapat menyiapkan diri sejak saat ini.
Selain tenaga kesehatan, menurut Seriulina, terbuka lulusan SMK bidang perikanan, pariwisata, kesehatan dan perhotelan ke negara Jepang,Korea dan Jerman.
"Informasi ini kami sampaikan ke masyarakat Biak Numfor supaya bisa memanfaatkan peluang kerja di luar negeri," harap Seriulina.
Peluang kerja di luar negeri bagi pemuda pemudi Biak, lanjut dia, terbuka karena melalui kerja sama antar pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara tujuan tenaga kerja.
"Semoga kehadiran BP2MI di Kabupaten Biak Numfor dapat meningkatkan minat anak-anak muda bekerja ke luar negeri," harap Seriulina.
Rombongan Sekretaris Utama BP2MI Rinardi diterima Sekda Markus O Mansnembra bersama Kadisnaker Djoni Domeng.
Sesaat tiba di Biak Sekretaris Utama BP2MI disambut dengan acara adat Mansorandak atau menginjak piring dan diberi tas noken dan topi mahkota serta hiasan kepala perempuan, asis.
"Saat ini ada empat warga Biak bekerja di Jepang sehingga kami berkunjung ke Kabupaten Biak Numfor untuk memberikan informasi peluang menjadi tenaga kerja kesehatan di negara Jepang," ujar Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia Afrika BP2MI Seriulina Br Tarigan di Biak,Rabu.
Diakuinya, adanya empat warga Biak yang sudah bekerja di Jepang berarti telah membuka jalan untuk tenaga kesehatan lainnya supaya dapat mengikuti jalur pekerjaan di negeri Sakura Jepang.
Seriulina menyebut, tempat yang menjadi fokus kunjungan kerja jajaran BP2MI di Kabupaten Biak Numfor di antaranya loka latihan kerja, rumah sakit umum daerah dan Politeknik Kesehatan.
Melalui kunjungan dan sosialisasi ini, lanjut Seriulina, mahasiswa ataupun tenaga kesehatan yang berminat kerja di Jepang dapat menyiapkan diri sejak saat ini.
Selain tenaga kesehatan, menurut Seriulina, terbuka lulusan SMK bidang perikanan, pariwisata, kesehatan dan perhotelan ke negara Jepang,Korea dan Jerman.
"Informasi ini kami sampaikan ke masyarakat Biak Numfor supaya bisa memanfaatkan peluang kerja di luar negeri," harap Seriulina.
Peluang kerja di luar negeri bagi pemuda pemudi Biak, lanjut dia, terbuka karena melalui kerja sama antar pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara tujuan tenaga kerja.
"Semoga kehadiran BP2MI di Kabupaten Biak Numfor dapat meningkatkan minat anak-anak muda bekerja ke luar negeri," harap Seriulina.
Rombongan Sekretaris Utama BP2MI Rinardi diterima Sekda Markus O Mansnembra bersama Kadisnaker Djoni Domeng.
Sesaat tiba di Biak Sekretaris Utama BP2MI disambut dengan acara adat Mansorandak atau menginjak piring dan diberi tas noken dan topi mahkota serta hiasan kepala perempuan, asis.