Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan mengimbau warga di 19 distrik di daerah itu agar memvaksinasi anjing-anjing peliharaan mereka guna mencegah penularan rabies.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, drh Adorsina Wompere, di Sentani, Sabtu, mengatakan sejauh ini tidak ada kasus rabies atau anjing gila di daerah itu.
“Kasus tidak ada, tetapi masyarakat tidak boleh lengah, setiap hewan peliharaan khususnya anjing bisa diberikan vaksin sekurang-kurangnya sekali,” katanya.
Menurut Adorsina, hewan peliharaan anjing di daerah itu sangat banyak yang tersebar di 139 kampung dan lima kelurahan di Kabupaten Jayapura.
“Peliharaan seperti itu sebaiknya dibawa ke klinik hewan supaya diberikan vaksin maupun pengobatan sehingga terkontrol,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya setiap turun lapangan ke kampung-kampung di daerah ini selalu mengingatkan kepada masyarakat mengenai pencegahan rabies.
“Semoga kondisi Kabupaten Jayapura yang bebas rabies seperti ini terus dipertahankan sehingga tidak menjadi kasus luar biasa ketika terdapat satu kasus,” katanya.
Dia menambahkan, pendekatan sosial terus dilakukan supaya masyarakat merasa nyaman membawa dan memeriksakan hewan peliharaan seperti anjing ketika memperoleh gejala-gejala mencurigakan.
Selain rabies, pihaknya juga memberikan atensi kepada virus babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang sejauh ini sudah tidak ditemukan kasusnya di Kabupaten Jayapura.
“Masyarakat di kampung-kampung mulai sadar dengan pentingnya kebersihan kandang, lingkungan sekitar dan kesehatan hewan untuk terhindari dari virus babi Afrika,” ujarnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, drh Adorsina Wompere, di Sentani, Sabtu, mengatakan sejauh ini tidak ada kasus rabies atau anjing gila di daerah itu.
“Kasus tidak ada, tetapi masyarakat tidak boleh lengah, setiap hewan peliharaan khususnya anjing bisa diberikan vaksin sekurang-kurangnya sekali,” katanya.
Menurut Adorsina, hewan peliharaan anjing di daerah itu sangat banyak yang tersebar di 139 kampung dan lima kelurahan di Kabupaten Jayapura.
“Peliharaan seperti itu sebaiknya dibawa ke klinik hewan supaya diberikan vaksin maupun pengobatan sehingga terkontrol,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya setiap turun lapangan ke kampung-kampung di daerah ini selalu mengingatkan kepada masyarakat mengenai pencegahan rabies.
“Semoga kondisi Kabupaten Jayapura yang bebas rabies seperti ini terus dipertahankan sehingga tidak menjadi kasus luar biasa ketika terdapat satu kasus,” katanya.
Dia menambahkan, pendekatan sosial terus dilakukan supaya masyarakat merasa nyaman membawa dan memeriksakan hewan peliharaan seperti anjing ketika memperoleh gejala-gejala mencurigakan.
Selain rabies, pihaknya juga memberikan atensi kepada virus babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang sejauh ini sudah tidak ditemukan kasusnya di Kabupaten Jayapura.
“Masyarakat di kampung-kampung mulai sadar dengan pentingnya kebersihan kandang, lingkungan sekitar dan kesehatan hewan untuk terhindari dari virus babi Afrika,” ujarnya.