Jayapura (ANTARA) -
Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bergerak bersama membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam meningkatkan produksi ekspor.
 
"Saat ini telah ada beberapa komoditas dari Papua yang telah dilakukan ekspor karena itu kami sangat mendorong adanya keberlanjutan dari para pelaku usaha tersebut," katanya di Jayapura, Minggu (20/10).
 
Menurut Ramses, oleh sebab itu para instansi terkait dapat membantu UMKM Papua dalam meningkatkan produksi dan kualitas.
 
"Oleh sebab itu saya mendorong OPD terkait agar terus meningkatkan produksi dan kualitas dari para pelaku usaha ini sehingga ke depan Papua bisa melakukan ekspor langsung ke negara tujuan," ujarnya.
 
Ia menjelaskan dengan melakukan ekspor secara langsung ke negara tujuan maka akan menekan biaya pengiriman atau transportasi.
 
"Memang untuk ekspor langsung kami tidak bisa memutuskan sendiri sehingga ke depan pemerintah juga akan mencoba koordinasi dengan pihak pelabuhan dan instansi terkait lainnya tentang produk-produk Papua yang akan diekspor ke negara tujuan," katanya.
 
Sementara itu Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina mengatakan ekspor Papua pada September 2024 tercatat senilai 13.162,07 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau naik 39,58 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai 9.429,86 juta dollar AS.
 
"Hal ini dilihat dari jenisnya ekspor Papua pada September berupa migas dan nonmigas yang mana masing- masing sebesar 1,66 juta dollar AS dan 1.3160,41 juta dollar AS," katanya.
 
Menurut Adriana, secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-September 2024 sebesar 64.946,50 juta dollar AS atau naik sebesar 25,38 persen dibandingkan total ekspor Januari-September 2023 yang senilai 51.798,93 juta dollar AS.
 
"Berdasarkan data terdapat empat negara tujuan ekspor terbesar Papua, adalah Amerika Serikat senilai 8.127,09 juta dollar AS atau 61,75 persen, Australia senilai 4.342,97 juta dollar AS atau 33,00 persen, Selandia Baru senilai 355,73 juta dollar AS atau 2,70 persen dan Papua Nugini senilai 252,96 dollar AS," ujarnya.

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024