Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Papua mencatat pada periode Januari-September 2024 kasus malaria di daerah ini mencapai 132.539 dengan kasus positif malaria 31.783.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Jayapura Yusnita Pabeno di Jayapura, Selasa, mengatakan Kelurahan Koya Barat merupakan daerah yang menjadi penyumbang terbanyak kasus positif malaria yakni sebanyak 3.490 kasus.
"Sementara Kampung Tahima Soroma (Kayo Pulo) menjadi daerah penyumbang paling sedikit yakni 10 kasus positif malaria," katanya.
Menurut Yusnita, Kota Jayapura merupakan salah satu daerah dari 14 kabupaten/kota di Tanah Papua yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam melaksanakan percepatan penurunan kasus malaria.
"Salah satu upaya percepatan penurunan kasus malaria dapat dilakukan dengan kebijakan dan strategi Token atau temukan, obati, kendalikan vektor malaria," ujarnya.
Dia menjelaskan penanggulangan malaria secara terpadu melalui program Token di kabupaten/kota diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan untuk penurunan kasus malaria di Kota Jayapura.
Dia menambahkan, untuk pelaksanaan program Token tersebut diperlukan koordinasi dan kerja sama yang kuat antara lintas sektor sehingga pihaknya melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif dan respons penyakit dalam pencegahan dan penanggulangan malaria.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengoordinasikan dan menyatukan persepsi serta menyusun perencanaan hingga ke tingkat kampung dalam rangka percepatan eliminasi malaria," katanya lagi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Jayapura Yusnita Pabeno di Jayapura, Selasa, mengatakan Kelurahan Koya Barat merupakan daerah yang menjadi penyumbang terbanyak kasus positif malaria yakni sebanyak 3.490 kasus.
"Sementara Kampung Tahima Soroma (Kayo Pulo) menjadi daerah penyumbang paling sedikit yakni 10 kasus positif malaria," katanya.
Menurut Yusnita, Kota Jayapura merupakan salah satu daerah dari 14 kabupaten/kota di Tanah Papua yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam melaksanakan percepatan penurunan kasus malaria.
"Salah satu upaya percepatan penurunan kasus malaria dapat dilakukan dengan kebijakan dan strategi Token atau temukan, obati, kendalikan vektor malaria," ujarnya.
Dia menjelaskan penanggulangan malaria secara terpadu melalui program Token di kabupaten/kota diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan untuk penurunan kasus malaria di Kota Jayapura.
Dia menambahkan, untuk pelaksanaan program Token tersebut diperlukan koordinasi dan kerja sama yang kuat antara lintas sektor sehingga pihaknya melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif dan respons penyakit dalam pencegahan dan penanggulangan malaria.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengoordinasikan dan menyatukan persepsi serta menyusun perencanaan hingga ke tingkat kampung dalam rangka percepatan eliminasi malaria," katanya lagi.