Jayapura (ANTARA) -
Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) menyebutkan program Makan Bergizi Gratis bakal menyasar daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) di tanah Papua namun diperlukan sinergi bersama baik kementerian dan lembaga yang memiliki platform makanan gizi gratis.
 
“Jadi kalau ada kolaborasi baik dari Kementerian atau lembaga yang lain maka saya pikir daerah terpencil pun program Makan Bergizi Gratis ini bisa jalan apalagi ada TNI/Polri,” kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di Jayapura, Rabu.
 
Menurut Agus, dalam perspektifnya bahwa apa yang diprogramkan ini bisa dilaksanakan selama ada sinergi kemudian ada kepemimpinan yang satu komando.
 
“Untuk itu dalam upaya menciptakan generasi unggul kami menegaskan komitmen mengeksekusi program makan bergizi gratis,” ujarnya.
 
Dia menjelaskan dalam Kemensos terdapat dua program pertama inklusif yang mana bersifat Program Keluarga Harapan (PKH) dan bansos. Lalu kedua program adaptif misalkan ada bencana.
 
“Sehingga untuk bisa melaksanakan dua program tersebut memang Kemensos membuat instrument baik sumber daya manusia maupun dalam bentuk penyediaan barang yang dibutuhkan oleh masyarakat,” katanya.
 
Menurut Agus, saat ini pihaknya mempunyai sekitar 120 ribu pendamping dan relawan lalu memiliki 31 sental balai serta 600 lumbung sehingga kemensos sendiri sudah punya sumber daya dan instrumen.
“Dan saat ini kami tinggal menunggu arahan langsung Presiden Prabowo untuk mengeksekusi program makan bergizi gratis,” ujarnya.
 
Dia menambahkan karena nutrisi yang baik menjadi salah satu faktor kunci dalam menyiapkan generasi unggul, di mana makanan bergizi dapat berpengaruh positif terhadap fisik dan pikiran.
 
“Jangan pesimis untuk kemajuan sebuah bangsa namun harus optimis agar bisa terlaksana oleh sebab itu kolaborasi dan sinergitas yang kuat maka semua berjalan dengan lancar,”katanya lagi.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemensos: Program Makan Bergizi Gratis bakal sasar daerah 3T di Papua

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024