Jayapura (ANTARA) - United Nations Children's Fund (UNICEF) melibatkan anak muda Papua dalam meningkatkan cakupan imunisasi yang mana hingga kini masih rendah hal ini dikarenakan adanya penolakan vasksin dari orang tua.
Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Papua Aminuddin Mohammad Ramdan di Jayapura, Kamis, mengatakan oleh sebab itu sebagai mitra pemerintah pihaknya membantu agar capaian tersebut bisa mencapai 100 persen.
“Setiap anak memiliki hak untuk terlindungi dari ancaman berbagai penyakit yang mengancam jiwa serta tumbuh dan berkembang secara optimal, tanpa memandang status sosial ekonomi, pekerjaan, suku dan agama termasuk untuk anak-anak yang tidak sekolah,” katanya.
Menurut Aminuddin, oleh sebab itu pada kegiatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) pihaknya melibatkan anak muda agar perubahan yang diharapkan bisa lebih berkelanjutan.
“Kami berharap, dengan berinvestasi kepada anak-anak muda ini merupakan jangka panjang karena ketikan menjadi pemimpin di masa depan para generasi ini sudah memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya imunisasi dan cara berkomunikasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, imunisasi sebagai intervensi kesehatan masyarakat yang efektif dan terbukti mencegah jutaan kematian di seluruh dunia sehingga wajib diberikan untuk memastikan seluruh anak mendapatkan haknya dalam tumbuh sehat.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan pihaknya menyambut baik inisiatif kolaborasi bersama untuk dapat meningkatkan capaian imunisasi.
“Kami memang memerlukan dukungan dari semua pihak termasuk anak muda dalam menyukseskan capaian imunisasi,” katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua per November 2024, cakupan PIN Polio nOPV2 tahap satu putaran kedua di mana Provinsi Papua total dosis pertama capai 67,2 persen dan dosis kedua 55,6 persen.