Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah menyebutkan aktivitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Puncak Jaya mulai normal setelah terjadi bentrok antarmassa pendukung pada pelaksanaan Pilkada 2024 di daerah itu, Rabu (27/11).
Kepala Dinas Kesehatan Papua Tengah Silwanus Sumule di Jayapura, Kamis, mengatakan pascabentrok antarmassa tersebut, semua layanan dasar kesehatan di Rumah Sakit Mulia normal.
“Dan dari terjadinya insiden tersebut terdapat 113 korban dan kini sementara dalam perawatan,” katanya.
Dia mengatakan dari 113 korban tersebut, terdapat 21 pasien dirujuk untuk menjalani pengobatan di luar daerah setempat.
“21 pasien tersebut tersebar di Rumah Sakit Dian Harapan, lalu tiga pasien di Rumah Sakit Abepura, satu pasien RSUD Jayapura, dan tujuh pasien di Rumah Sakit Timika,” ujarnya.
Dia menjelaskan 21 pasien dirujuk tersebut karena kondisi yang mengharuskan para korban mendapatkan penanganan yang tepat, apalagi terdapat beberapa pertimbangan mulai dari aspek fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia (SDM).
“Apalagi kami sendiri memiliki program Kartu Otsus Sehat sehingga semakin mudah menangani pasien-pasien tersebut karena adanya kerja sama dengan rumah sakit di tanah Papua,” katanya.
Pada pasien lainnya, katanya, ada yang dilakukan perawatan di Rumah Sakit Mulia. Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan pemantauan terkait dengan pelayanan kesehatan pada sejumlah rumah sakit.
Sebelumnya, dua kelompok massa pendukung yang saling serang menggunakan panah dan parang bertempat di depan Kantor KPU Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11).
Sebelumnya, dua kelompok massa pendukung yang saling serang menggunakan panah dan parang bertempat di depan Kantor KPU Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Papua Tengah: Pelayanan kesehatan di Puncak Jaya kembali normal