Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota Jayapura, Papua melakukan panen raya padi di lahan seluas 15 hektare di Koya Barat, Distrik Muara Tami.
Penjabat Wali Kota Jayapura Christian Sohilait di Jayapura, Senin mengatakan panen raya padi saat ini merupakan bagian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Sehingga kami ingin supaya lahan Distrik Muara Tami tidak menjadi alih fungsi pembangunan sehingga kami akan terus melakukan pengawasan," katanya.
Menurut Sohilait, yang di panen kali ini ialah padi jenis IR64 yang memiliki kualitas terbaik dengan demikian ke depan pihaknya akan memperluas lahan untuk menanam padi.
"Kami berkomitmen untuk menjadikan Distrik Muara Tami lumbung pertanian bagi wilayah Kota Jayapura," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura Jean Rollo mengatakan untuk rata-rata gabah kering panen padi IR64 mencapai lima ton per hektare.
"Sehingga untuk 15 hektare maka produksi hasil panen pada IR64 bisa mencapai 75 ton," katanya.
Dia menambahkan untuk harga sendiri dari petani Rp6.500 per kilogram dan dari hasil komunikasi bersama para petani ada konsumen dari Kabupaten Keerom yang akan membeli.
"Tetapi jika tidak ada pembeli maka hasilnya akan dibeli pemerintah daerah sebagai cadangan untuk inflasi dan penanganan stunting," ujarnya.
Panen raya padi IR64 menggunakan mesin combain harvester yang ditargetkan selesai pada 13 November 2024.
Padi IR64 merupakan jenis varietas padi yang memiliki tinggi batang tanaman kurang lebih 85 sentimeter.
Penjabat Wali Kota Jayapura Christian Sohilait di Jayapura, Senin mengatakan panen raya padi saat ini merupakan bagian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Sehingga kami ingin supaya lahan Distrik Muara Tami tidak menjadi alih fungsi pembangunan sehingga kami akan terus melakukan pengawasan," katanya.
Menurut Sohilait, yang di panen kali ini ialah padi jenis IR64 yang memiliki kualitas terbaik dengan demikian ke depan pihaknya akan memperluas lahan untuk menanam padi.
"Kami berkomitmen untuk menjadikan Distrik Muara Tami lumbung pertanian bagi wilayah Kota Jayapura," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura Jean Rollo mengatakan untuk rata-rata gabah kering panen padi IR64 mencapai lima ton per hektare.
"Sehingga untuk 15 hektare maka produksi hasil panen pada IR64 bisa mencapai 75 ton," katanya.
Dia menambahkan untuk harga sendiri dari petani Rp6.500 per kilogram dan dari hasil komunikasi bersama para petani ada konsumen dari Kabupaten Keerom yang akan membeli.
"Tetapi jika tidak ada pembeli maka hasilnya akan dibeli pemerintah daerah sebagai cadangan untuk inflasi dan penanganan stunting," ujarnya.
Panen raya padi IR64 menggunakan mesin combain harvester yang ditargetkan selesai pada 13 November 2024.
Padi IR64 merupakan jenis varietas padi yang memiliki tinggi batang tanaman kurang lebih 85 sentimeter.