Jayapura (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jayapura, Papua mengungkap HIV/AIDS di daerah itu hingga Juni 2024 mencapai 8.000 kasus.
"Data ini bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, di mana hingga Juni 2024 jumlah warga yang terjangkit HIV/AIDS di Kota Jayapura mencapai 8.000 orang," kata Sekretaris KPA Kota Jayapura Binton Nainggolan di sela-sela kegiatan evaluasi dan peningkatan konselor HIV di Jayapura, Kamis.
Menurut Nainggolan, untuk menekan kasus HIV di Kota Jayapura pihaknya mendorong semua masyarakat setempat untuk berani memeriksakan diri.
"Diharapkan juga kepada para tokoh agama untuk dapat menyampaikan hal ini kepada setiap umat," katanya.
Dia menjelaskan dalam kegiatan tersebut pihaknya mendorong agar orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS dapat mengonsumsi obat PrEP sebelum melakukan hubungan intim. "Hal ini untuk mengurangi risiko terinfeksi HIV/AIDS," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga memanfaatkan media sosial untuk memberikan edukasi kepada komunitas yang berisiko terinfeksi HIV tentang apa itu HIV/AIDS dan mendorong mereka agar mau memeriksa diri.
"Sehingga kami meminta supaya tenaga konselor HIV Kota Jayapura terus mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk memeriksa diri," katanya lagi.
"Data ini bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, di mana hingga Juni 2024 jumlah warga yang terjangkit HIV/AIDS di Kota Jayapura mencapai 8.000 orang," kata Sekretaris KPA Kota Jayapura Binton Nainggolan di sela-sela kegiatan evaluasi dan peningkatan konselor HIV di Jayapura, Kamis.
Menurut Nainggolan, untuk menekan kasus HIV di Kota Jayapura pihaknya mendorong semua masyarakat setempat untuk berani memeriksakan diri.
"Diharapkan juga kepada para tokoh agama untuk dapat menyampaikan hal ini kepada setiap umat," katanya.
Dia menjelaskan dalam kegiatan tersebut pihaknya mendorong agar orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS dapat mengonsumsi obat PrEP sebelum melakukan hubungan intim. "Hal ini untuk mengurangi risiko terinfeksi HIV/AIDS," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga memanfaatkan media sosial untuk memberikan edukasi kepada komunitas yang berisiko terinfeksi HIV tentang apa itu HIV/AIDS dan mendorong mereka agar mau memeriksa diri.
"Sehingga kami meminta supaya tenaga konselor HIV Kota Jayapura terus mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk memeriksa diri," katanya lagi.