Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) menggelar Apel Siaga Kelistrikan menjelang kegiatan Pemilihan Kepala Daerah 2024 yang dilakukan serentak pada 27 November 2024. Agenda yang dilakukan untuk memastikan kesiapan pasokan listrik serta petugas dalam menjaga keandalan listrik di Tanah Papua tersebut dipimpin langsung oleh General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Rizky Mochamad pada Rabu (20/11) di Kantor PLN UP3 Jayapura.
Dalam momen apel tersebut, Rizky menyampaikan bahwa PLN berkomitmen untuk turut menyukseskan pesta demokrasi Pilkada 2024 yang berlangsung di seluruh Tanah Papua. Seluruh sistem kelistrikan, personel hingga infrastruktur pendukung dipastikan dalam kondisi aman.
“Berbagai upaya penguatan keandalan kelistrikan telah kami lakukan, salah satunya dengan menyediakan 60 posko pengamanan tersebar agar kondisi kelistrikan bisa terpantau secara berkala. Kami ingin pastikan seluruh masyarakat bisa memilih dengan tenang di TPS masing-masing,” papar Rizky dalam siaran pers di Jayapura, Senin.
Selain itu, PLN juga memberlakukan masa siaga kelistrikan yang dilakukan mulai 24-30 November 2024 dengan mengerahkan 995 personel. Skema pengamanan berlapis juga akan diterapkan sehingga potensi adanya gangguan bisa terhindarkan.
“Dari sisi jaringan transmisi dan distribusi, PLN sudah melakukan pemeliharaan sejak jauh hari sehingga saat masa siaga berlangsung, PLN telah meniadakan pemadaman terencana untuk proses pemeliharaan kecuali dalam kondisi emergency,” ungkap Rizky.
Untuk mewujudkan proses Pilkada yang lancar, PLN tidak bergerak sendirian. Prosedur pengamanan keandalan kelistrikan telah dibuat dan dikoordinasikan dengan berbagai pemangku kepentingan. Sebanyak 17.317 titik lokasi yang terdiri dari 6 kantor KPU Provinsi, 37 kantor KPU Kabupaten Kota, 669 kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), serta 16.580 Tempat Pemungutan Suara (TPS) tersebar pada 6 Provinsi di Tanah Papua telah terdata dan akan dipastikan keandalan pasokan kelistrikannya.
“Dengan segala langkah kesiapan keandalan yang telah dilakukan, PLN berharap momentum lima tahun sekali ini bisa terlaksana tanpa adanya kendala yang berarti. Seluruh peralatan pendukung operasional dalam kondisi stand by untuk memastikan percepatan pemulihan listrik apabila terjadi gangguan,” pungkas Rizky.