Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua meminta semua pihak bersama-sama mendukung keberhasilan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di daerah itu.

Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong dalam kegiatan peluncuran "Genting" di Jayapura, Kamis, mengatakan program tersebut bukan hanya tanggung jawab Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, tetapi juga semua pihak guna menciptakan Papua yang lebih sehat dan sejahtera.

"Semoga program ini menjadi langkah awal yang besar untuk masa depan anak-anak Papua karena masa depan Papua ada di tangan generasi muda hari ini," katanya.

Menurut Limbong, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023 prevalensi stunting di Papua masih berada di angka 28,6 persen.

"Sementara di Kota Jayapura yang merupakan salah satu kota dengan akses terbaik di Papua, angka prevalensi stunting tercatat sekitar 21 persen," ujarnya.

Dia menjelaskan, kondisi ini menunjukkan di Papua masih memiliki pekerjaan besar untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya seperti hak untuk tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.

"Sebagai pemerintah kami berkomitmen untuk menjadikan isu stunting sebagai prioritas utama dalam pembangunan Papua," katanya lagi.

Dia menambahkan program Genting merupakan langkah nyata yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting

"Program ini mengajak para dermawan baik individu maupun institusi untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dari Keluarga Berisiko Stunting (KRS)," ujarnya.

Dia mengatakan gerakan ini bukan hanya tentang memberikan bantuan berupa materi tetapi juga mendampingi keluarga dalam membangun pola hidup sehat, meningkatkan gizi anak serta memastikan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.

"Di Kota Jayapura program ini menjadi sangat strategis untuk mendukung keluarga rentan yang tinggal di kawasan urban (perkotaan) dengan keterbatasan ekonomi," katanya.


Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025