Timika (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Mimika, Papua Tengah memperkuat upaya pencegahan stunting dengan melibatkan 443 sumber daya manusia (SDM) pendamping keluarga.

Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Mimika Supiah Sarawenah kepada ANTARA di Timika, Jumat, mengatakan pendamping keluarga ini bertugas mendampingi, memberikan pemahaman sekaligus praktik kesehatan serta gizi yang baik guna mencegah stunting.

"Mereka merupakan kader posyandu yang dibekali dengan pengetahuan tentang pola asuh, pola makan, dan sanitasi yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, " katanya.

Menurut Supiah, stunting merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi Kabupaten Mimika, untuk itu intervensi langsung di tingkat keluarga menjadi prioritas utama.

"Keluarga adalah garda terdepan dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat. Oleh karena itu pendampingan keluarga menjadi fokus utama kami, " ujarnya.

Dia menjelaskan, pendamping keluarga tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga membantu masyarakat mengakses layanan kesehatan seperti posyandu, pemeriksaan ibu hamil, dan pemberian makanan tambahan untuk balita.

"Pendamping keluarga juga berperan dalam mengidentifikasi anak-anak yang berisiko stunting agar dapat segera ditangani," katanya lagi.

Pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti puskesmas, kader kesehatan, dan pemerintah desa untuk memastikan program ini berjalan efektif. 

"Sinergi ini penting untuk memaksimalkan dampak positif dari program pencegahan stunting yang kami jalankan," ujarnya lagi.


Pewarta : Agustina Estevani Janggo
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025