Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus berjalan merata hingga wilayah pedalaman di daerah ini, bukan hanya terfokus di pusat kota.
Wakil Bupati Jayapura Haris Richard Yocku usai rapat koordinasi MBG bersama satuan pendidikan di Aula Lantai II Kantor Bupati Jayapura, Kamis, mengatakan program MBG merupakan kebijakan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas kesehatan generasi muda Indonesia.
"Namun, penerapan makan bergizi gratis di Kabupaten Jayapura belum merata. Wilayah pembangunan satu sudah berjalan, tetapi wilayah dua, tiga dan empat belum maksimal," katanya.
Menurut Haris, kondisi geografis Papua menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan program MBG. Banyak sekolah di pedalaman memiliki jumlah murid yang sedikit dengan jarak antara sekolah sangat jauh, sehingga membutuhkan penanganan khusus dari pemerintah.
"Kita tahu di Papua ini bukan hal yang mudah. Kalau hanya di Sentani mungkin gampang, tetapi di daerah pedalaman muridnya hanya 20 sampai 50 orang per sekolah, dan jaraknya bisa 10 kilometer antarwilayah," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya bersama dinas pendidikan setempat telah lakukan koordinasi dengan para kepala sekolah untuk mencari solusi terbaik dalam memastikan program MBG bisa menjangkau semua peserta didik.
"Pertemuan hari ini menjadi ajang untuk kita mencari cara mengimplementasikan apa yang sudah diarahkan presiden, supaya makan bergizi tetap berjalan meskipun murid hanya 20 sampai 30 anak saja," katanya lagi.
Dia menambahkan, penerima manfaat MBG tidak hanya anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pemkab Jayapura berkomitmen memperluas cakupan sasaran sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kami akan coba dorong di beberapa titik yang sudah disepakati, seperti Grimenawa, Depapre, Airu dan sekitarnya. Walaupun tidak lebih dari 3.000 penerima manfaat sesuai aturan, tetapi yang terpenting anak-anak bisa mendapatkan makanan bergizi gratis," ujarnya lagi.