Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal di kalangan pelajar melalui Festival Budaya Pelajar dan Pameran Kriya 2025.
Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Senin, mengatakan Papua Tengah adalah tanah yang kaya akan budaya seperti tarian, lagu, cerita rakyat, bahasa daerah, hingga kriya dan kerajinan yang diwariskan oleh para leluhur.
"Semua itu bukan sekadar warisan, melainkan identitas sekaligus membentuk jati diri anak-anak Papua," katanya.
Menurut Nawipa, generasi muda kini lebih sering bersentuhan dengan budaya digital global dibandingkan budaya leluhur sendiri sehingga jika tidak dijaga dengan bijak maka warisan luhur ini akan hilang seiring perkembangan zaman.
"Dengan demikian diharapkan generasi muda bisa menggunakan teknologi modern untuk memperkenalkan budaya lokal kepada dunia, agar tifa, noken, tari dan kerajinan tangan di Papua Tengah Papua Tengah semakin dikenal luas," ujarnya.
Dia menjelaskan festival ini juga menjadi ruang untuk memastikan bahwa generasi muda Papua Tengah tetap mengenal akar budaya agar mereka mampu berdiri tegak di era modern dengan identitas yang kuat dan berkarakter.
"Kami berharap melalui ajang tersebut generasi muda dapat terus menjaga dan mencintai budaya lokal," katanya lagi.
Dia menambahkan ajang tersebut dilaksanakan sebagai upaya pihaknya untuk mengajarkan kepada generasi muda bahwa meskipun berbeda sekolah, berbeda suku, berbeda kabupaten namun semua tetap bersatu dalam satu harmoni Papua Tengah yang damai, berbudaya, dan maju.
Sekadar untuk diketahui Festival Pelajar dan Pameran Kriya Provinsi Papua Tengah berlangsung di Kabupaten Nabire pada 3-6 September 2025 dan diikuti sebanyak 200 pelajar dari delapan kabupaten di daerah tersebut.