Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua memberikan pelatihan ketrampilan bagi 30 warga orang asli Papua (OAP) tentang pengolahan beras analog berbahan sagu dalam rangka memperkuat ketahanan pangan daerah.

"Melalui pelatihan mengolah sagu dijadikan beras analog juga dapat meningkatkan perekonomian keluarga OAP di kampung," ujar Asisten II Sekretaris Daerah Biak Numfor Otto Wanggai, Kamis.

Diakuinya, bahan beras analog berbahan sagu berlimpah dan tumbuh di berbagai tempat di Biak Numfor.

Dengan adanya pelatihan pengolahan beras analog, menurut Wanggai, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga tetapi bisa dijual sehingga mendapatkan uang.

Wanggai berpesan 30 warga OAP sebagai peserta pelatihan ketrampilan pengolahan beras analog dapat memanfaatkan kesempatan belajar mengolah bahan sagu menjadi makanan keluarga.

"Pemkab Biak Numfor sangat berterima kasih dengan OPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah membuka peluang ekonomi buat warga OAP," kata Wanggai menyampaikan pesan langsung tertulis Bupati Markus Octovianus Mansnembra.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Y Usior mengharapkan, keluarga OAP peserta pelatihan pengolahan sagu menjadi beras analog dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan beras analog berbahan sagu.

"Setelah selesai mengikuti pelatihan diharapkan para keluarga OAP bisa menambah ilmu pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat memproduksi beras analog untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Biak Numfor," katanya.

Usior menyebut, potensi tanaman sagu di Biak sekitarnya sangat melimpah sehingga perlu dimanfaatkan dengan baik menjadi pangan lokal.

Kepala Badan Inovasi Riset Daerah Yohanis Insiden mengapresiasi inovasi teknologi diberikan pemerintah untuk melatih keterampilan warga OAP mengelola potensi sagu menjadi beras analog bergizi.

"Kami Badan Riset Inovasi Daerah terus mendorong kekayaan potensi daerah dapat diolah menjadi sumber protein gizi untuk kebutuhan tumbuh kembang anak OAP sehat,cerdas dan berkarakter," kata Yohanis.

 

 


Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025