Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota Jayapura mulai memfokuskan upaya penyediaan rumah aman bagi anak-anak rentan di mana hal ini sebagai langkah memperkuat sistem perlindungan anak di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Jayapura Betty Anthoneta Puy di Jayapura, Jumat, mengatakan saat ini pihaknya terus berupaya mencari lokasi yang layak untuk dijadikan rumah aman bagi anak yang membutuhkan perlindungan.
"Rumah aman sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang mengalami kekerasan, penelantaran, maupun yang berada dalam kondisi rentan di lingkungan sosial masyarakat.
Menurut Betty, selama ini penanganan anak masih terkendala keterbatasan fasilitas, sehingga diperlukan dukungan lintas sektor, termasuk dinas sosial dan tenaga pekerja sosial di lapangan.
Dia menjelaskan selain penyediaan rumah aman, pemerintah juga mendorong pendekatan berbasis kampung dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, gereja, dan aparat setempat.
“Kami ingin semua orang mulai dari tingkat kampung hingga ke atas peduli terhadap kehidupan anak, karena kekerasan terhadap anak tidak lagi menjadi urusan domestik, tetapi sudah menjadi ranah publik,” katanya lagi.
Dia menambahkan karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa dan generasi kampung yang harus dipersiapkan dengan baik agar kelak menjadi motor pembangunan daerahnya sendiri.
"Berdasarkan data sementara, tercatat 126 kasus kekerasan terhadap anak yang ditangani pihak kepolisian, dinas sosial, serta Unit PPA dalam kurun waktu terakhir. Di mana bahwa angka tersebut bukan sekadar dinilai tinggi atau rendah, melainkan menjadi dasar penguatan sistem pencegahan dan perlindungan anak di Kota Jayapura," ujarnya lagi.
Sebelumnya, telah dilakukan dialog interaktif tentang mencegah kekerasan terhadap anak dengan melibatkan peran pemerintah, media dan Kepolisian dihadiri yang Kepala LKBN Antara Biro Papua Dian Kandipi dan Kepala DP3AKB Kota Jayapura Betty Puynbertempat di RRI Jayapura, Papua, Jumat (5/12).