Timika (Antara Papua) -Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia melakukan penjangkauan para penderita kasus katarak di wilayah Banti, Distrik Tembagapura,Papua sekaligus melakukan operasi katarak di wilayah itu.
Kepala Biro Kesehatan LPMAK Yusuf Nugroho kepada Antara di Timika, Selasa, mengatakan kegiatan itu bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI).
Tim LPMAK bersama YKI dan puluhan perawat dari berbagai puskesmas dan RSUD Mimika yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Timika sejak Senin (5/10) telah berada di Tembagapura.
Sesuai rencana, kata Yusuf, kegiatan penjangkauan pasien katarak berupa screening (pemeriksaan kelainan visus) dan lainnya dilakukan mulai hari Selasa 6 Oktober 2015. Jika ditemukan pasien yang mengalami penyakit katarak, akan langsung ditangani oleh petugas yang telah dilatih.
Selain di Banti, kegiatan serupa juga akan digelar di Mapurujaya Distrik Mimika Timur dan Kampung Kamoro Jaya (SP1) Distrik Wania.
Pasien katarak yang nantinya ditemukan di Mapurujaya dan SP1 akan menjalani operasi di RSUD Mimika dan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika.
Yusuf mengatakan kedua rumah sakit itu mampu menangani kasus kebutaan akibat katarak.
"Jika dua rumah sakit ini berfungsi secara maksimal, maka tenaga spesialis mata yang ditugaskan di kedua rumah sakit tersebut mampu menangani pengobatan katarak atau penyakit semacamnya. Apalagi RSMM Timika telah bekerja sama dengan YKI untuk menanggulangi kebutaan katarak di Mimika," jelasnya.
Ia menambahkan, YKI dalam sehari bisa menangani operasi 80 kasus katarak.
Jika prefalensi 1,5 persen dari jumlah penduduk Mimika yang kini mencapai lebih dari 300 ribu jiwa maka kedua rumah sakit itu masih cukup mampu untuk menangani operasi kasus katarak.
"Kita tidak perlu membangun rumah sakit khusus mata yang tentu akan menelan anggaran cukup besar. Namun pelayanan khusus mata oleh kedua rumah sakit ini perlu dimaksimalkan, termasuk dengan peningkatan mutu sumber daya manusianya," jelasnya.
Menurut dia, RSMM Timika milik LPMAK kini telah memiliki dokter spesialis mata yang didukung dengan peralatan yang memadai.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Mimika Erens Meokbun mengatakan RSUD Mimika juga memang telah memiliki unit penanganan khusus mata.
Namun Erens mengharapkan agar pelayanannya perlu ditingkatkan agar pasien mata khususnya katarak bisa terlayani secara maksimal.
Pada 2014 Biro Kesehatan LPMAK bekerja sama dengan sejumlah pihak melakukan pemeriksaan mata sebanyak 5.080 orang. Dari jumlah itu, yang teridentifikasi mengalami gangguan mata karena katarak sebanyak 240-an atau 5 persen.
"Mereka yang mengikuti operasi katarak hanya 74 orang karena tidak semua bisa dioperasi dan tidak semua mau dioperasi. Ada yang takut, ada yang tidak datang dan ada yang tidak siap dalam hal kondisi fisik. Masih ada 100-an pasien katarak sisa tahun lalu yang belum menjalani operasi," kata Erens. (*)
Berita Terkait
Kantor Pos Biak salurkan 72 KPM bansos anak yatim piatu Rp53,2 juta
Jumat, 13 Desember 2024 8:17
Waka: Polda Papua kerahkan brimob membantu amankan Lanny Jaya
Kamis, 12 Desember 2024 22:10
Kabid Humas Polda: Anggota Polres Lanny Jaya dievakuasi ke RS Bhayangkara
Kamis, 12 Desember 2024 21:12
Pj Gubernur tetapkan UMP Papua Tengah menjadi Rp 4.285.848 pada 2025
Kamis, 12 Desember 2024 20:45
Balai BPOM Jayapura siap awasi ikan kaleng sebagai menu MBG
Kamis, 12 Desember 2024 20:44
BPBD Jayapura ingatkan warga waspada cuaca ekstrem jelang Natal 2024
Kamis, 12 Desember 2024 20:11
Dukcapil Jayapura meraih predikat tertinggi dalam layanan publik
Kamis, 12 Desember 2024 20:08
Ombudsman Papua beri penghargaan kepatuhan pelayanan publik pemerintah
Kamis, 12 Desember 2024 20:08