Timika (Antara Papua) - Sekretaris Eksekutif Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) Abraham Timang menegaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya itu terus menjalin kemitraan dengan Pemkab Mimika, Papua guna membangun masyarakat lokal di wilayah itu.
"Ke depan LPMAK lebih menekankan kemitraan strategis dengan berbagai pihak terutama Pemda Mimika dan juga pihak swasta lainnya. Kami terus berkomitmen melaksanakan program pengembangan maayarakat di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi serta program lainnya guna meningkatkan kesejahteraan Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya di Kabupaten Mimika," kata Abraham Timang di Timika, Selasa.
Pada Selasa (16/2), Abraham Timang resmi memegang tampuk pimpinan LPMAK menggantikan Emanuel Kemong. Emanuel Kemong sebelumnya memimpin LPMAK, sebuah lembaga nirlaba yang mengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia, semenjak 2010.
Menurut Abraham, luas wilayah dan kendala geografis Mimika yang tersebar mulai dari pesisir pantai hingga ke wilayah pegunungan merupakan tantangan utama pembangunan di wilayah itu.
Warga asli Suku Amungme dan Kamoro yang tinggal terpencar-pencar mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan, katanya, membutuhkan perhatian dari semua pihak.
Wakil Bupati Mimika Yohanis Bassang menyambut baik keinginan LPMAK untuk lebih bersinergi dengan Pemda setempat dalam melaksanakan program-programnya.
Salah satu contoh, kata Bassang, yaitu dalam hal pemberian beasiswa kepada putra-putri Suku Amungme dan Kamoro.
Sejauh ini, katanya, belum ada sinkronisasi data antara Pemkab Mimika dengan LPMAK sehingga berpotensi terjadi pendobelan penerima beasiswa. Jika hal itu bisa disinkronisasi maka alokasi anggaran beasiswa yang dobel tersebut bisa dialihkan kepada pelajar atau mahasiswa lainnya yang juga membutuhkan bantuan dana.
Selain itu, Bassang meminta LPMAK memanfaatkan fasilitas pendidikan yang dibangun Pemkab Mimika seperti Sentra Pendidikan, bukan terus mengirim siswa dan mahasiswa ke luar daerah yang membutuhkan anggaran sangat mahal.
"Jauh-jauh kita sekolahkan anak kita ke luar daerah, mengapa kita tidak sekolahkan mereka di Sentra Pendidikan yang sudah kita bangun. Kalau kita punya komitmen yang sama, kita bisa datangkan tenaga pengajar yang hebat-hebat dari luar. Kita harus duduk bersama mencari solusinya," ujar Bassang.
Pemkab Mimika, katanya, mengapresiasi positif sejumlah program LPMAK yang cukup berhasil dalam mengangkat derajat kesejahteraan dan kemandirian ekonomi warga lokal seperti program peternakan ayam, peternakan babi dan lainnya.
Menurut dia, ada banyak kearifan lokal yang bisa diangkat, dibina dan dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi warga lokal.
Salah satu contohnya yaitu keterampilan merajut tas noken di kalangan ibu-ibu dan remaja putri Papua. Makanan asli Mimika seperti umbi-umbian, sagu, jagung dan makanan laut lainnya juga bisa diolah menjadi menu utama di berbagai restoran dan hotel di Kota Timika. (*)
Berita Terkait
BI: Pentingnya inovasi dalam pengembangan sumber ekonomi baru Papua
Minggu, 19 Mei 2024 17:17
Dishub Papua Tengah: Landasan Bandara Nabire ditambah 900 meter
Minggu, 19 Mei 2024 17:15
Pemkab Biak Numfor salurkan pemanfaatan dana Otsus Papua Rp15 miliar
Minggu, 19 Mei 2024 17:11
Festival Cenderawasih 2024 upaya dorong sumber pertumbuhan ekonomi
Minggu, 19 Mei 2024 17:10
Koops TNI Habema: Masyarakat Homeyo telah kembali dari pengungsian
Minggu, 19 Mei 2024 11:27
DKP Papua tingkatkan pemberdayaan ekonomi nelayan OAP di Biak Numfor
Minggu, 19 Mei 2024 7:44
28 atlet NPCI Jayapura ikuti seleksi renang menuju Peparnas XVII
Sabtu, 18 Mei 2024 23:55
Dispar harap Festival Budaya Biak jadi daya tarik wisatawan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:53