Jayapura (Antara Papua) - Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Provinsi Papua mempersiapkan sebanyak 13 karateka yang akan memperkuat tim dalam kejuaraan karate Piala KASAD di Gelora Kota Baru Jambi pada 28-30 April 2016.
"Tujuh karateka yang merupakan atlet Pelatda PON Papua akan disiapkan untuk perkuat tim karate Papua pada kejuaraan karate Piala KASAD," kata Ketua harian FORKI Papua Menase Opu di Kota Jayapura.
Sementara itu, sisanya enam karateka merupakan hasil penjaringan melalui seleksi daerah FORKI Papua yang dilakukan di GOR waringin pada 20 April 2016.
"Enam karateka yang terjaring akan di pusatkan latihannya bersama tim pelatda PON Papua di GOR waringin. Setelah itu dengan waktu tersisa tujuh hari, tim karate Forki Papua akan bertolak ke Jakarta dan dilanjutkan ke Jambi," katanya.
Ke-13 karateka itu akan ikuti masing-masing kelas kumite -55 kg putra oleh Frengki Boling, -60 kg putra oleh George Marisan, -67 kg putra oleh Gilbert, -75 kg putra oleh Diky Sokoy, dan -84 kg putra oleh Fredrimus dan +84 kg putra oleh Fandi Makmur.
Sedangkan di kelas kata perorangan putra oleh Kurniawan. Di kelas Kumite putri -50 kg oleh Marthina Rumbairusi, -55 Kg putri oleh Faradilla Bezen, -61 kg putri oleh Erfit Naninti, -68 kg putri oleh Yolanda Asmuruf, +68 Febriza Yoku dan kelas kata perorangan putri oleh Rasta Rumbekwan.
Ketua harian Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) Provinsi Papua Daud Ngabalin saat di hubungi melalui telepon seluler mengatakan seleksi yang dilakukan tidak cukup bagi karateka untuk menyiapkan diri menuju kejuaraan Piala KASAD di Jambi.
"Saya meragukan persiapan tim Forki Papua yang baru menyeleksi enam kelas yang kosong, pasalnya waktu latihan tersisa tujuh hari sehingga persiapan atlet tidak maksimal seharusnya dilakukan minimal sebulan untuk persiapan tim," katanya.
Menurut dia, semua pihak di Papua memiliki misi yang sama mencetak pengganti karate Papua seperti pendahulunya Novilus Yoku dan Zakarias Sogorom, sehingga pemusatan latihan di Forki harus dilakukan penjaringan melalui iven resmi seperti Kejurda dengan mengumpulka atlit dalam satu iven.
"Sehingga seluruh karateka memiliki kualitas diatas rata rata. Papua ingin perubahan prestasi karate yang hilang tujuh tahun terakhir semenjak era Novilus Yoku, Zakarias Sogorom, Yolanda Asmuruf dan Amon Kosay yang hingga kini belum ada lagi penggantinya," Daud yang juga ketua harian KKI Papua. (*)