Timika (Antara Papua) - Tim gabungan yang dipimpin oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan kotak hitam (black box) pesawat DHC4 PK-SWW turbo Caribou milik Pemkab Puncak yang jatuh di kawasan perbatasan Jila-Ilaga pada 30 Oktober.
Investigator Savety Transportasi Penerbangan KNKT Ony Soeryo Wibowo di Timika, Senin, mengatakan kotak hitam pesawat DHC4 PK-SWW ditemukan pada Minggu (6/11) di lokasi jatuhnya pesawat tersebut yakni pada ketinggian 12.800 kaki dpl.
"Tim menemukan kotak hitam itu pada Minggu (6/11) sekitar pukul 09.35 WIT di lokasi crash site pesawat," jelas Ony.
Operasi pencarian kotak hitam pesawat DHC4 PK-SWW itu melibatkan sekitar tujuh personel terdiri atas Basarnas Timika dan para prajurit TNI dari Kodim 1710 Mimika, Pasukan Khas TNI AU serta Polres Mimika.
Mengingat kondisi cuaca di lokasi itu kurang bersahabat, tim gabungan itu baru bisa dijemput dari lokasi kecelakaan pesawat tersebut ke Timika pada Senin pagi menggunakan helikopter Kamov.
Ony mengatakan kotak hitam pesawat nahas itu akan dibawa ke Jakarta untuk kepentingan pengolahan datanya guna mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan pesawat DHC4 PK-SWW.
"KNKT sejak 2009 sudah memiliki fasilitas untuk dapat mengolah data dalam black box pesawat. Indonesia sudah sudah mampu membaca data black box ini," jelas Ony.
Menurut dia, kotak hitam yang terpasang pada pesawat DHC4 PK-SWW itu merupakan generasi terbaru. Kotak hitam itu merekam pembicaraan di kokpit pesawat, berikut seluruh data penerbangan.
"Data ini akan kita kompilasi untuk dipelajari mengapa pesawat ini mengalami kecelakaan," ujarnya.
Komandan Pangkalan TNI AU Timika Letkol Penerbang Agustinus Gogot Winardi memuji kerja keras tim gabungan yang telah berhasil menemukan kotak hitam pesawat DHC4 PK-SWW.
Penelusuran terhadap data yang terdapat dalam kotak hitam pesawat nahas itu, katanya, bukan bermaksud untuk mencari tahu pihak mana yang salah sehingga terjadilah insiden kecelakaan yang menimpa pesawat DHC4 PK-SWW pada awal pekan lalu itu.
"Setelah mengetahui penyebab dari kecelakaan pesawat ini tentu KNKT akan memberikan rekomendasi kepada seluruh operator penerbangan khususnya yang melayani di Papua. Keberhasilan ini kita syukuri meskipun kita masih diliputi suasana duka atas meninggalnya empat kru pesawat DHC4 PK-SWW," kata Agustinus.
Empat kru pesawat DHC4 PK-SWW turbo Caribou yang tewas dalam insiden kecelakaan di perbatasan Jila-Ilaga pada Senin (31/10) yaitu Kapten Pilot Parhat Limi (56), Copilot R Fendy Ardianto (38), mekanik Steven David Basari (35) dan FOO Endri Baringin Sakti P (40).
Pesawat nahas itu hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Aminggaru Ilaga.
Pesawat itu juga mengangkut bahan bangunan seperti semen dan besi seberat 3,1 ton untuk kebutuhan pembangunan proyek PLTA Ilaga berkapasitas 700 KWH. (*)