Jayapura (ANTARA) - Warga Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua di Danau Sentani yang terkenal dengan gerabahnya mendambakan pelayanan kesehatan menyusul banjir bandang pada pekan lalu.
Naftali Felle, kepala suku atau tokoh adat Kampung Abar ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Sabtu pagi, mengatakan 48 kepala keluarga mengungsi ke bukit-bukit kampung tersebut.
"Ada sekitar 48 rumah yang terendam air danau yang meninggi, sehingga kami semua mengungsi ke atas bukit atau tempat yang lebih tinggi," katanya
Warga yang terdampak banjir bandang itu, kata dia, mengungsi ke gereja, puskesmas pembantu, dan gedung tempat membuat gerabah.
"Kami mengungsi sejak Minggu (17/3) pagi, karena banjir, air danua naik. Ada yang mengungsi di gedung Gereja GKI Ararat, ada yang di Pustu Abaar dan tempat tinggi lainnya," katanya.
Mengenai bantuan, kata dia, Distrik Ebungfauw telah menyalurkan bantuan bahan pokok makanan kepada warga di kampung tersebut, sejak beberapa hari terakhir.
"Pak Distrik Ebungfauw sudah salurkan bantuan seperti beras 20 kg, satu karton ikan kaleng dan satu karton mi instan, itu masing-masing untuk satu keluarga. Hanya saja warga di sini kakinya mulai gatal-gatal sehingga butuh pelayanan kesehatan," katanya.
Naftali berharap pemerintah lewat instansi terkait bisa memperhatikan warga yang tinggal di pesisir Danau Sentani yang ikut terdampak banjir bandang pada akhir pekan lalu.
"Kami ada sekitar 23 kampung yang ada di pesisir Danau Sentani yang rumahnya banjir akibat air danau meninggi sejak Minggu (17/3). Rata-rata kami mengungsi di tempat ketinggian," katanya.
Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Jayapura Mathius Awaitaouw mengklaim pemerintah daerah terus menyalurkan bantuan makanan pokok dan kemanusian kepada warga yang terdampak banjir bandang.
Pemkab setempat juga telah mengeluarkan biaya Rp6 miliar untuk penanganan bencana tersebut.
"Kami telah memantau warga yang tinggal di pesisir Danau Sentani, banyak kampung yang terendam. Bantuan juga kami arahkan ke sana," katanya.
Berita Terkait
Imigrasi Jayapura: 19 WNA asal PNG melanggar administrasi keimigrasian
Kamis, 18 April 2024 17:12
Sebanyak 8 ribu pedagang Jayapura miliki kartu PKL
Kamis, 18 April 2024 14:36
Pj Bupati Biak Sofia buka raker pengendalian lingkungan hidup P3E Papua
Kamis, 18 April 2024 12:54
Disperindagkop Jayapura latih 50 pencatat sistem keuangan
Kamis, 18 April 2024 11:51
Lanud Jayapura beri perhatian keluarga pahlawan nasional dari Papua
Kamis, 18 April 2024 10:56
Pemprov: Nelayan di Papua harus tingkatkan ketrampilan tangkap ikan
Kamis, 18 April 2024 10:55
Pemprov Papua: Pengusaha PNG ingin datangkan barang dari Jayapura
Kamis, 18 April 2024 10:54
Balai Bahasa Papua ajak orang tua transmisi bahasa lokal ke anak
Kamis, 18 April 2024 2:41