Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 30 mahasiswa dari Universitas Cenderawsih (Uncen) Jayapura menerima beasiswa dari PT Bank Central Asia (BCA).
Pemberian beasiswa Bakti BCA senilai Rp200 juta itu diserahkan secara simbolis oleh Kepala Pendukung Bisnis Cabang BCA Jayapura David kepada perwakilan mahasiswa/i Uncen di Kota Jayapura, Papua, Jumat
Menurut David, BCA berkomitmen untuk mendukung pengembangan pendidikan sehingga terus berupaya meningkatkan kualitas SDM melalui pemberian dana beasiswa kepada 16 perguruan tinggi negeri(PTN) di Indonesia dengan nilai total Rp4,95 miliar.
Pembangunan pendidikan, kata dia, menjadi tolak ukur kemajuan SDM suatu negara. Oleh sebab itu, BCA kian berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan di Tanah Air melalui program beasiswa Bakti BCA.
"Menjadi salah satu visi misi BCA untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia. Dan kami berharap, melalui program beasiswa yang kami susun ini dapat memberikan added value untuk kemajuan pendidikan di Indonesia," ujarnya.
Beasiswa Bakti BCA dikembangkan sejak 1999 dan ditujukan bagi mahasiswa Strata Satu (S1) yang berprestasi namun memiliki kendala finansial. Diharapkan beasiswa yang diterima para mahasiswa, termasuk mahasiswa Uncen ini dapat meningkatkan motivasi belajar dan membantu mereka menyelesaikan pendidikan.
Dia mengungkapkan pada 2018, BCA memberikan beasiswa senilai Rp4,95 miliar kepada 629 mahasiswa di 16 PTN. Dukungan yang diberikan tidak hanya berhenti pada dukungan materiil, melainkan BCA juga secara aktif melengkapi mahasiswa dengan kemampuan soft skill yang dibutuhkan saat menempuh jenjang perguruan tinggi dan persiapan memasuki kerja.
"Menariknya, dalam pelaksanaan program beasiswa ini, BCA tidak hanya sekedar memberikan dana beasiswa saja, melainkan juga akan memberikan, menambah dan meningkatkan pengetahuan soft skill serta memperluas wawasan melalui kegiatan seminar, pelatihan, dan mentoring. Hal ini kami lakukan mengingat pentingnya pendampingan jelang anak muda yang akan mulai bergulat di dunia kerja," ungkap David.
Agodek Walalua, mahasiswa semester 6 dari jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (Fisip) Uncen mengaku bangga sekali karena baru pertama kali menerima beasiswa. Apalagi, kata Agodek yang akrab disapa Ocha, ayahandanya telah lama meninggal, sehingga biaya kuliah hanya didapatkan dari ibunya yang seorang penjual sayur.
"Beasiswa BCA ini sangat bagus dan saya sangat bersyukur karena dalam waktu dekat ini saya akan KKL di Raja Ampat sehingga butuh biaya yang cukup besar," kata Agodek, mahasiswi asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Secara terpisah, Rektor Kampus Uncen Apolo Safanpo mengapresiasi pemberian beasiswa kepada puluhan mahasiswanya sehingga bisa membantu meningkatkan SDM orang asli Papua.
Ia mengaku telah meminta kepada BCA agar dalam memberikan beasiswa lebih ditujukan kepada mahasiswa yang berprestasi tetapi tidak mampu dalam finansial.
"Pertama-tama, kami sampaikan terima kasih kepada BCA yang telah membantu kami. Harapan yang sama juga kami sampaikan kepada pihak lainnya agar bisa berbuat hal yang sama," katanya.
Mengenai beasiswa, Apolo menjelaskan bahwa ada lebih 2000 mahasiswa di kampus Uncen yang menerima beasiswa dari program Bidikmisi. "Ada juga beasiswa lain dari pemerintah daerah, yayasan atau lembaga dan perusahaan lainnya seperti dari PT Freeport. Harapannya mahasiswa lainnya bisa menerima beasiswa," katanya.
Apolo berpesan kepada puluhan mahasiswa Uncen yang menerima beasiswa dari BCA bisa memanfaatkan hal itu dengan baik untuk menyelesaikan studi di bangku kuliah.
