Jayapura (ANTARA) - Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto meminta kepada warga Wamena, Kabupaten Jayawijaya melestarikan telaga biru/kali biru di daerahnya.
Ia di Jayapura, menyebutkan bentuk pelestarian yang harus dilakukan yakni harus selalu menjaga keberadaan pohon-pohon di sekitar telaga agar tidak ditebang.
Selalu menjaga kearifan lokal setempat. Para pengunjung telaga tidak boleh membuang sampah plastik sembarangan.
Telaga biru ini merupakan salah destinasi wisata yang masih sangat alami dan jauh dari keramaian, terletak di Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya.
Telaga biru ini berjarak sekitar 12 kilometer dari Kota Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, sehingga belum terlalu populer. Untuk itu kelestariannya harus dijaga karena bernilai sejarah bagi Suku Dani.
"Telaga Biru ini perlu dikelola tapi juga harus dilestarikan dan pengelolaannya melibatkan masyarakat setempat," tambahnya.
Perlu pemberdayaan masyarakat sekitar telaga yakni dengan menggali potensi produk kerajinan khas atau kuliner khas setempat yang harus dipasarkan di sekitar telaga.
Menurut dia, Dinas Pariwisata setempat perlu mempromosikan telaga ini, baik dalam event-event pameran wisata maupun promosi melalui media daring atau online.
"Pelatihan sadar wisata dan pelatihan bahasa Inggris juga diperlukan untuk masyarakat setempat. Penataan lokasi dan penyediaan fasilitas pendukung, ini harus dikelola oleh Dinas Pariwisata setempat," tambah dia.
Berita Terkait
Pemkab Jayawijaya sebut masyarakat tidak izinkan telaga biru jadi objek wisata
Senin, 27 Juni 2022 6:56
Wamena miliki destinasi wisata Telaga Biru
Sabtu, 8 Juni 2019 9:20
Wisata Telaga Biru Samares akan jadi unggulan saat PON Papua
Rabu, 2 Januari 2019 15:03
Pokmas kembangkan wisata Telaga Biru ramah lingkungan
Minggu, 5 November 2017 11:32
Biak Numfor promosi Telaga Biru Samares sebagai objek wisata khusus
Minggu, 15 Januari 2017 18:58
Gempa 5,1 SR guncang Jayapura Papua
Selasa, 9 Desember 2014 0:02