Jakarta (ANTARA) - Merek ponsel asal China, realme, menyatakan mereka sejauh ini tidak terpengaruh dengan krisis chip yang sedang melanda industri ponsel secara global.
"Di realme, kami tidak mengalami itu karena (dipersiapkan) dengan matang. Dari pabrik sudah tersedia, baik dari stok, aman," kata Manajer Humas realme Indonesia, Krisva Angnieszca, saat jumpa pers virtual peluncuran realme C25 dan C21, Selasa (23/3).
Ketersediaan stok termasuk untuk model yang baru diluncurkan, realme C21 dan C25 maupun model yang lebih dulu hadir.
Pandemi virus corona menyebabkan rantai pasokan terganggu sehingga menyebabkan kekurangan chip di berbagai industri.
Krisis ini semula dialami industri otomotif, namun, belakangan meluas hingga ke industri ponsel secara global.
Permintaan chip naik beberapa bulan ini, kepanikan membuat kapasitas semakin terdesak dan menaikkan biaya hingga ke komponen termurah untuk hampir semua chip mikro.
Kekurangan pasokan ini dipicu berbagai faktor, antara lain pabrik yang sempat tutup karena pandemi, kesalahan menghitung permintaan dan perang dagang Amerika Serikat dengan China.
Berita Terkait
Realme mulai menjual ponsel tanpa "charger"
Kamis, 7 April 2022 8:45
Tujuh ponsel yang asyik untuk bermain game
Minggu, 26 Desember 2021 12:21
realme luncurkan ponsel 5G dengan harga Rp3 jutaan
Rabu, 16 Juni 2021 18:42
Realme 8 Pro warna lluminating Yellow bisa bercahaya dalam situasi gelap
Senin, 3 Mei 2021 16:17
Kemarin, saat terakhir Rina Gunawan sampai mobil Honda Jazz setop produksi
Kamis, 4 Maret 2021 9:04
Review Realme 7 Pro, ponsel terbaru menengah rasa "flagship"
Minggu, 15 November 2020 14:52
Gempa 5,1 SR guncang Jayapura Papua
Selasa, 9 Desember 2014 0:02