Jakarta (ANTARA) - Merk ponsel asal China, realme, dikabarkan akan berhenti memberikan perangkat pengisi daya di dalam kardus ponsel.
Dikutip dari Phone Arena, Kamis, realme menyebut langkah ini untuk "mendukung pengbangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan".
Mereka berencana tidak lagi memberikan perangkat "charger" untuk lini Narzo. Dengan demikian, konsumen harus membeli perangkat pengisi daya secara terpisah.
CEO realme Global, Madhav Seth beberapa waktu lalu pernah mengatakan mereka akan mengambil langkah untuk mendukung lingkungan dan mengurangi emisi karbon hingga nol pada 2025.
Tahun ini, ponsel Narzo 50A Prime, yang diluncurkan di Indonesia pada Maret, tidak mendapatkan perangkat pengisi daya di dalam kardus ponsel.
Aksi yang dilakukan realme ini serupa dengan Apple dan Samsung, yang sudah lebih dulu tidak memberikan perangkat pengisi daya terutama untuk ponsel kelas flagship.
Apple tidak lagi memberikan "charger" mulai iPhone 12, sementara Samsung pada Galaxy S21. Pengguna ponsel tersebut bisa menggunakan perangkat pengisi daya dari seri sebelumnya dari merk-merk tersebut.
Belakangan ini, Samsung mulai tidak mengemas charger pada ponsel kelas menengah, bahkan pemula.
Berita Terkait
Tujuh ponsel yang asyik untuk bermain game
Minggu, 26 Desember 2021 12:21
realme luncurkan ponsel 5G dengan harga Rp3 jutaan
Rabu, 16 Juni 2021 18:42
Realme 8 Pro warna lluminating Yellow bisa bercahaya dalam situasi gelap
Senin, 3 Mei 2021 16:17
Krisis chip, realme jamin stok ponsel di Indonesia masih tersedia
Rabu, 24 Maret 2021 9:29
Kemarin, saat terakhir Rina Gunawan sampai mobil Honda Jazz setop produksi
Kamis, 4 Maret 2021 9:04
Review Realme 7 Pro, ponsel terbaru menengah rasa "flagship"
Minggu, 15 November 2020 14:52
Gempa 5,1 SR guncang Jayapura Papua
Selasa, 9 Desember 2014 0:02