Jakarta (ANTARA) - Pelatih Chelsea Thomas Tuchel mengatakan timnya telah menutup celah dengan Manchester City dan dengan pelatihnya yang menjadi benchmark atau acuan, Pep Gaurdiola, setelah klub London itu memenangi pertandingan final Piala FA, Sabtu waktu setempat.
Kemenangan The Blues yang merupakan kemenangan pertama Tuchel atas Guardiola itu berbalik 180 derajat dari kekalahan 1-3 melawan City awal Januari lalu yang memperkuat tuntutan pemecatan mantan pelatih Chelsea Frank Lampard untuk digantikan oleh Tuchel.
"Jika Anda menghadapi Pep, Anda tahu bahwa Anda menghadapi level paling tinggi di Eropa karena di mana pun dia berada, entah itu bersama Barcelona, Bayern Muenchen maupun kini Manchester City, selama bertahun-tahun menjadi benchmark bersama tim-timnya dan dia kembali seperti itu," kata Tuchel seperti dikutip Reuters.
"Target kami adalah menutup celah selama 90 menit karena itu mungkin dalam sepakbola dan jika Anda sampai pada momentum yang baik, maka Anda bisa mewujudkannya," sambung dia.
"Saya amat sangat bahagia dan bangga kepada penampilan tim kami karena kami bermain dengan sangat berani."
Kemenangan Sabtu itu yang dipastikan oleh gol menit ke-55 yang dilesakkan penyerang Maroko Hakim Ziyech, membuat Chelsea berada dalam jalur merebut trofi pada final Piala FA 15 Mei nanti melawan Leicester City atau Southampton, dan dalam Liga Champions di mana mereka sedang berada pada semifinal melawan Real Madrid.
Tuchel menyatakan menang melawan Manchester City akan memberikan kepercayaan diri kepada skuadnya yang terdiri dari pemain muda. Namun demikian dia mengingatkan bahwa mereka kini menghadapi pekan menentukan dalam Liga Premier.
Chelsea menjamu Brighton dalam pertandingan liga Selasa pekan depan dan Sabtu pekan itu kemudian bertandang ke West Ham United yang juga bertarung keras dengan The Blues untuk finis empat besar.
Guardiola sendiri menyelamati Chelsea, tetapi menyatakan laga itu bisa saja dimenangi timnya.
"Tadi itu pertandingan yang ketat. Apa pun bisa terjadi," kata Guardiola.
Pelatih asal Spanyol itu menolak menjawab ketika ditanya seorang reporter apakah keputusannya melakukan delapan perubahan pemain dari tim yang mengalahkan Borussia Dortmund dalam Liga Champions tengah pekan lalu turut mendorong kekalahan timnya.
"Saya senang pada apa yang sudah kami jalani sejauh ini. Jumlah pertandingan yang kami mainkan dan semua pemain melakukan segalanya," kata dia. "Anda kira kami tak memberikan perhatian kepada pertandingan ini?"