Jakarta (ANTARA) - Hasil penyelidikan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebutkan bahwa AS, terduga teroris penyuplai senjata api kepada terduga teroris di DKI Jakarta merupakan anggota kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI).
"Dipastikan, hasil penyilidikan dari Densus ternyata kelompok JI," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Terduga teroris AS beserta DS dan SY ditangkap pada Rabu (30/6) lalu di tiga lokasi berbeda.
AS ditangkap di Bangka Belitung, dan sempat melarikan diri dari ruang pemeriksaan Mapolda Bangka Belitung pada Kamis (1/7) lalu.
Sedangkan DS ditangkap di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur Dan SY ditangkap di Pondok Kelapa, Jakarta Barat.
Sebelumnya Polri menyatakan ketiga terduga teroris ini adalah kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
"Diduga JAD ternyata JI," kata Ramadhan.
Menurut Ramadhan, kelompok teroris JI memiliki keterkaitan dengan kelompok JI yang ada di daerah lainnya seperti di Sulawesi, Jawa Timur dan Sumatera.
Berbeda dengan kelompok JAD, setiap wilayah tidak saling mengenal, mengikuti kajian lewat komputer, jadi jaringan per kelompok berbeda dan lebih terstruktur.
"JI itu karakteristiknya ada 'amir'nya, pasti ada keterkaitan dengan JI Sumatera dan JI Sulawesi," katanya.
Untuk diketahui JAD berbaiat kepada ISIS sedangkan JI berbaiat kepada Al Qaeda.
Sementara itu, ketiga terduga teroris, AS, DS dan SY terlibat dalam pengiriman paket berisi senjata api dan ratusan butir peluru yang dikirim oleh terduga AS dari Bangka Belitung.
Saat ini Densus 88 Antiteror Polri masih menyelidiki tujuan pengiriman paket senjata dari ketiga terduga teroris tersebut.
Selain menangkap ketiga terduga teroris, Polri juga menangkap dua orang lainnya, yang ditangkap di tempat persembunyian AS saat melarikan diri.
"Untuk dua orang yang belum diketahui identitasnya ini masih didalami keterkaitannya dalam jaringan teroris ini. Tapi yang pasti perannya adalah menyembunyikan AS saat melarikan diri," kata Ramadhan.
Menurut keterangan, dua orang yang menyembunyikan AS sempat melakukan perlawanan ketika dilakukan penangkapan Senin (5/7) di Kampung Kace, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka.