Jayapura (ANTARA) - Pemerintah terus memperluas layanan maupun jenis imunisasi kepada masyarakat, dengan harapan intervensi kesehatan ini dapat menurunkan tingkat kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi tersebut.
Kementerian Kesehatan mulai tahun lalu telah melakukan penambahan jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia, dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Tiga imunisasi tambahan itu adalah vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV).
Sementara itu, imunisasi rutin merupakan program pemerintah yang berarti masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan vaksin tersebut. Vaksinasi tersebut meliputi imunisasi dasar, imunisasi lanjutan bayi dan imunisasi lanjutan anak sekolah dasar.
Terkait dengan itu, Pemerintah Provinsi Papua mendorong para orang tua untuk memahami pentingnya pemberian imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dan Rotavirus sebagai upaya meningkatkan kesehatan anak-anak di Bumi Cenderawasih agar terhindar dari penyakit mematikan.
Kepala Dinas Kesehatan Papua, Robby Kayame, menyebut pemberian PCV dan Rotavirus ini baru dilakukan di dua provinsi yakni Merauke, Papua Selatan, yang telah dilakukan sejak Desember 2022, sedangkan untuk di Kota Jayapura, Papua, awal Januari 2023.
Pemberian PCV dan Rotavirus diharapkan dapat mencegah atau mengurangi terjadinya infeksi yang timbul pada anak dan bayi . Program imunisasi PCV dan Rotavirus kepada dua provinsi itu, karena daerah tersebut memiliki kasus pneumonia dan diare yang cukup tinggi.
Provinsi Papua menjadi provinsi tertinggi penderita pnumonia (radang paru) dan diare yang dialami anak-anak. UNICEF dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua mencatat, 3,5 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 2 persen di tahun 2018.
“Sedangkan untuk daerah lainnya kami gencar melakukan sosialisasi di puskesmas maupun di rumah sakit, agar para orang tua semakin paham akan imunisasi tersebut,” kata Robby.
Imunisasi PCV adalah imunisasi yang dilakukan untuk membangun kekebalan tubuh dari penyakit pneumonia atau infeksi kuman pneumokokus. Vaksin PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus. Sementara vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota.
Pasokan vaksin PCV dan Rotavirus di Provinsi Papua diberikan dua tahap oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Tahap pertama dikirim 2.000 lebih vial dan tahap kedua 8.000 vial.
“Kami peroleh vaksin dari pusat, dan sudah disalurkan ke dua daerah itu. Dinkes Kabupaten Merauke dan Kota Jayapura yang menyalurkan ke unit pelayanan vaksin seperti puskesmas atau posyandu,”ujarnya.
Sementara itu, total keseluruhan vaksin yang telah dikirim ke Provinsi Papua dan tiga provinsi Daerah Otonomi Baru (DOB) yakni 18.847 vial sehingga pihaknya masih memiliki sekitar 7.813 vial yang akan dikirim selanjutnya. Satu vial dapat digunakan untuk 10 anak.
Masyarakat Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, sudah menerima kehadiran kedua vaksin tersebut sehingga kini tinggal menunggu respons dari masyarakat di Kota Jayapura. Dinas Kesehatan akan terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi tersebut.
"Karena vaksin ini baru sehingga sangat wajar jika banyak orang tua yang kurang memahami. Namun, itu tidak menjadi kendala dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi sehingga tidak menjadi penyesalan di kemudian hari," katanya.
Menurut Robby, PCV dan Rotavirus termasuk ke dalam program pemerintah dan terjadwal dalam Bulan Imunisasi Nasional (BIAN). Untuk itu, para orang tua diharapkan melengkapi imunisasi anaknya dengan imunisasi tersebut.
“Vaksin Rotavirus sebelumnya sangat langka dan mahal. Karena itu, dulu hanya ada di dokter swasta saja. Namun kini sudah masuk program imunisasi nasional jadi gratis. Untuk itu, para orang tua harus manfaatkan dengan baik dan jangan takut,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Papua kini sudah menyiapkan seluruh vaksin yang dibutuhkan serta melakukan sosialisasi kepada para tenaga kesehatan di seluruh Papua, sehingga para orang tua nantinya bisa mendapatkan informasi lebih lanjut.
Imunisasi PCV aman
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Provinsi Papua dr. James Thimoty memastikan imunisasi PCV dan Rotavirus aman untuk diberikan bersama-sama dengan imunisasi rutin lainnya seperti BCG, MR, DPTHb-Hib, IPV atau Polio.
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif, meski tidak bisa dipungkiri pastinya memiliki efek samping ketika diberikan kepada anak, namun hal tersebut dinilai normal.
“Efek samping seperti demam dan sejenisnya, namun hal tersebut normal serta tidak bersifat permanen atau dapat berangsur pulih dalam beberapa jam saja, sehingga sangat aman digunakan oleh para bayi,” katanya menegaskan.
Pemberian PCV diberikan pada anak usia 2, 4, dan 6 bulan, lalu diulang pada usia 12–15 bulan sehingga dapat mencegah terjadinya radang paru-paru, selaput otak dan infeksi darah.
Kemudian, untuk Rotavirus umumnya menyerang anak usia tiga bulan hingga tiga tahun, yang mengakibatkan gangguan saluran pencernaan dengan gejala demam, sakit perut, mual dan muntah.
“Pada intinya dua vaksin ini aman, jadi para orang tua jangan takut dan jangan tunda, apalagi dua vaksin ini gratis yang sebelumnya didapatkan dengan berbayar,” ujarnya.
Sementara itu, Health Officer Immunization UNICEF Papua, dr. Husny Muttaqin, menyatakan siap membantu menyosialisasikan pentingnya orang tua yang memiliki anak bayi mengikutkan program imunisasi PCV dan Rotavirus, guna meminimalisasi angka kematian bayi di Tanah Papua
“Kami bersama kader-kader yang ada di pelosok Tanah Papua akan mengedukasi para ibu-ibu yang punya bayi agar bisa mengikutkan dalam program imunisasi PCV dan Rotavirus,” katanya.
Apalagi pemberian Imunisasi PCV dan Rotavirus bisa didapatkan di puskesmas atau posyandu terdekat secara gratis. Selain itu, kedua jenis imunisasi ini sudah terbukti aman dan bermanfaat, karena sudah digunakan di lebih dari seratus negara di dunia berhasil serta menurunkan angka pneumonia dan diare yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pemberian vaksin PCV nantinya menyasar seluruh kabupaten dan kota di Papua, sementara vaksin Rotavirus masih terbatas di Kota Jayapura dan Merauke. Pemberian vaksin ini akan segera dilaksanakan setelah proses persiapan rampung.