Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua mengapresiasi pelaksanaan Pameran dan Diskusi Foto 'Suara Kampung Imsar' yang difasilitasi oleh organisasi nirlaba PhotoVoice Internasional bersama masyarakat Kampung Imsar, Distrik Nimboran.
Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Jayapura Elpina Situmorang di Sentani, Kami, mengatakan kegiatan tersebut menggunakan metodologi partisipatif yang menggabungkan cerita dan foto untuk menyampaikan isu-isu penting dari Kampung Imsar.
"Isu utama yang diangkat pada pameran dan diskusi hari ini merupakan kebutuhan masyarakat Kampung Imsar yang perlu mendapat perhatian pemerintah daerah, seperti isu pendidikan, kesehatan, budaya, pariwisata, pertanian dan perkebunan, kepemudaan," katanya.
Menurut Elpina, metode penyampaian isunya sangat inspiratif karena melibatkan pemuda-pemudi yang telah dilatih selama delapan bulan oleh organisasi PhotoVoice Internasional, untuk mengidentifikasi dan menggambarkan masalah sosial di kampung melalui foto dan cerita.
"Contohnya dalam bidang kesehatan, mereka menyoroti masalah stunting dan jarak yang jauh dari kampung ke fasilitas kesehatan, metode ini memudahkan pemahaman kita serta respon cepat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis," ujarnya.
Direktur PhotoVoice Internasional Tri Sukirman menjelaskan menjelaskan bahwa, organisasi yang dipimpinnya bergerak untuk memberdayakan kelompok masyarakat yang termarginalisasi atau kurang terwakili, dengan membantu mengubah hidup masyarakat menjadi lebih baik.
"Program ini dilakukan melalui pelatihan penggunaan foto dan pembuatan cerita, yang memungkinkan masyarakat menyampaikan potensi alam, masalah dan isu-isu yang ada di kampung mereka kepada pembuat kebijakan," katanya.
Dia menambahkan tujuannya yakni agar masyarakat lokal menjadi bagian integral dalam proses pembuatan kebijakan, terutama yang berkaitan dengan kehidupannya.
"Masyarakat dianggap sebagai ahli dalam kehidupannya mereka sendiri, karena mereka yang paling memahami kondisi dan kebutuhan di kampungnya, oleh karena itu merekalah yang seharusnya menceritakan, mendokumentasikan dan menemukan solusi untuk menciptakan perubahan positif," ujarnya.