Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBKHIT) Papua terus melakukan pengawasan pengiriman komoditas pertanian, peternakan, maupun perikanan yang masuk dan keluar dari pelabuhan maupun bandara di mana sebagai upaya menjamin kelestarian sumber daya hayati.
Katimja Gakum BBKHIT Papua, Frans Done di Jayapura, Jumat mengatakan, selain itu juga dapat menekan potensi penyebaran penyakit hewan, organisme pengganggu tumbuhan, serta hama dan penyakit ikan ke wilayah Papua.
“Kami hadir sebagai bentuk pendampingan dan pengawasan untuk memastikan tidak ada komoditas pertanian, peternakan, maupun perikanan yang berisiko membawa penyakit yang keluar maupun masuk wilayah Papua,” katanya.
Menurut Frans, sehingga BBKHIT Papua terus mendorong sinergi antar unit kerja serta memperkuat pengawasan lintas sektor di pintu-pintu masuk strategis.
“Pengawasan terpadu seperti ini menjadi bukti nyata Karantina di Papua berperan penting dalam menjaga keamanan hayati wilayah perbatasan," ujarnya.
Dia menjelaskan, oleh karena itu koordinasi seperti ini akan terus ditingkatkan untuk menekan potensi penyebaran penyakit dan hal itu juga sesuai dengan undang-undang nomor 21 tahun 2019 tentang tugas-tugas Karantina hewan, ikan dan tumbuhan.
“Seperti pada Kamis (5/6) kami memberikan pendampingan operasional serta pengawasan terhadap KM Sabuk Nusantara 81 yang sandar di Pelabuhan Laut Depapre yang rutin mengangkut penumpang dan barang ke wilayah-wilayah terluar Papua,” katanya.
Dia menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari langkah strategis untuk pendampingan operasional karantina di wilayah perbatasan dan pengawasan terhadap lalu lintas media pembawa.