Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) Papua terus perkuat koordinasi bersama pemerintah daerah setempat guna mencegah penyebaran virus demam babi Afrika atau African swine fever (ASF) pada ternak babi di Bumi Cenderawasih.
Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) Papua Lutfie Natsir di Jayapura, Selasa, mengatakan saat ini pihaknya bersama pemda sedang gencar melakukan penyemprotan disinfektan pada kandang peternak babi.
"Selain penyemprotan kami juga melakukan sosialisasi serta edukasi kepada para peternak agar selalu menjaga kebersihan kandang dan makanan," katanya.
Menurut Lutfie, virus ASF ini sangat merugikan para peternak babi sehingga mitigasi-mitigasi perlu dilakukan guna mencegah penyebaran penyakit hewan tersebut.
"Sedangkan untuk area bandara, pelabuhan dan perbatasan kami telah melakukan pemasangan karpet desinfeksi," ujarnya.
Plt Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua MP Koibur hingga kini pihaknya masih melakukan pencegahan-pencegahan terhadap demam babi Afrika.
"Untuk itu sangat penting dilakukan pengecekan kesehatan secara berkala pada hewan ternak babi guna mengantisipasi ASF di Provinsi Papua," katanya.
Menurut Koibur, oleh sebab itu para peternak serta masyarakat agar berhati-hati dalam memelihara hewan babi harus rutin memeriksa kesehatan hewan ternak.
"Kami juga mengimbau kepada peternak babi jika hewan tersebut mengalami sakit atau kematian yang mendadak segera memberikan informasi kepada petugas peternakan terdekat," ujarnya.