Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) Papua menyatakan, sebagai upaya pencegahan dan mengurangi risiko penyebaran penyakit hewan, maka para hewan setempat aktif memberikan sosialisasi mengenai penyakit hewan kepada para peternak.
Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) Papua Lutfie Natsir di Jayapura, Jumat, mengatakan melalui sosialisasi sejak dini ini penting dilakukan dalam menjaga kesehatan hewan dan mencegah penyebaran penyakit.
"Kami juga meminta agar membuat program pengobatan hewan gratis kepada peternak dan masyarakat khususnya terkait dengan adanya wabah penyakit ASF," katanya.
Menurut Lutfie, dengan memberikan edukasi kepada peternak maka bisa melakukan pencegahan salah satunya dengan peningkatan biosecurity di kandang ternak sehingga penyebaran penyakit bisa ditangani.
"Oleh karena itu kami berharap juga peran aktif dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) regional wilayah Papua dalam memberikan inovasi yang bisa di implementasikan di masyarakat, khususnya peternak," ujarnya.
Dia menjelaskan karena dalam menjaga kesehatan hewan bukan hanya tugas BBKHIT namun semua pihak oleh karena itu semua harus bergerak bersama dalam melakukan pencegahan-pencegahan dini.
"Jadi pada Jumat (17/1) bertempat di Gedung Aula Karantina Papua Dokter Hewan Karantina Papua mengikuti rapat bersama PDHI di mana kegiatan tersebut membahas tentang program kerja 2025, untuk itu kami berharap ini dapat terlaksana," katanya lagi.
Dia menambahkan dengan begitu pihaknya yakin penyakit hewan yang ada di Papua ini dapat terkendali terutama pada penyakit virus demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) di mana kini mulai terkendali.